Mohon tunggu...
nabillasyahda
nabillasyahda Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Mahasiswa Untag Surabaya Dorong Kreativitas Hijau : Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Lewat Totebag Ecoprint".

19 Januari 2025   00:23 Diperbarui: 19 Januari 2025   00:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ecoprint adalah teknik inovatif yang memanfaatkan bahan alami seperti daun dan bunga untuk mencetak motif pada kain. Proses ini melibatkan pemilihan bahan organik yang unik, seperti daun dengan tekstur atau bentuk menarik, untuk menciptakan pola alami yang estetis. Selain memperindah produk, ecoprint memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan menggantikan pewarna sintetis yang dapat mencemari. Teknik ini juga mendorong penggunaan bahan lokal yang berkelanjutan, sehingga memadukan seni, kreativitas, dan kesadaran lingkungan.

Meski potensinya besar, penggunaan bahan alami untuk ecoprint masih belum dimanfaatkan secara optimal di banyak daerah. Menyadari hal ini, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merancang kegiatan inovatif bertajuk "Kreativitas Ramah Lingkungan Totebag Ecoprint." Program ini dilaksanakan di Desa Centong, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, oleh kelompok Model 2 R1 yang terdiri dari Dewi Yasmine A, Nabilla Syahda R, Yunita Aliana P, Elsa Aurelia M, dan Marista Faradilla dari Program Studi Administrasi Negara.

Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, melalui pelatihan ecoprint yang memadukan seni kreatif dan prinsip ramah lingkungan. Kegiatan ini meliputi pelatihan dasar teknik mencetak motif menggunakan daun dan bunga pada kain totebag, penyusunan panduan praktis, hingga pendampingan dalam pengembangan branding lokal yang menarik. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan manajemen keuangan sederhana dan strategi pemasaran agar ibu-ibu PKK dapat mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan. Kegiatan utama dilakukan pada 16 Januari 2025, di mana mahasiswa secara langsung mendampingi ibu-ibu PKK dalam mempraktikkan pembuatan totebag ecoprint. Mulai dari teknik mencetak motif hingga menyusun desain branding dilakukan bersama. Pelatihan ini dilengkapi dengan sesi terkait pengelolaan usaha dan pembukuan keuangan sederhana untuk memastikan keberlangsungan bisnis yang dijalankan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperkenalkan produk totebag ecoprint Desa Centong ke pasar yang lebih luas.

Dengan adanya program ini, ibu-ibu PKK Desa Centong diharapkan mampu menghasilkan produk yang bernilai seni tinggi, ramah lingkungan, dan memiliki daya saing di pasar lokal maupun nasional. Totebag ecoprint bukan hanya produk kreatif, tetapi juga simbol pemberdayaan masyarakat yang menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal Desa Centong melalui usaha ecoprint yang khas dan inovatif. Tidak hanya itu, inisiatif ini juga menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya melestarikan lingkungan sambil menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.

Gambar : Foto Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun