Mohon tunggu...
Nabilla Safira
Nabilla Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Program Studi Gizi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Intervensi Stunting "Gerak SEHAT dengan Berkat IBU" Jadi Program Inovatif Mahasiswa PKL Gizi Unnes di Jabungan

21 Juni 2024   21:46 Diperbarui: 21 Juni 2024   21:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang berlangsung selama 2 minggu terhitung dari tanggal 27 Mei 2024. Tim PKL terdiri dari Indah Wening Saraswati, Anggita Nadya K., Adelia Nurhaliza, Nabilla Safira, dan Andrea Aulia H., sebagai ketua dalam kelompok PKL Gizi Masyarakat ini melaksanakan PKL di Puskesmas Padangsari yang berlokasi di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. 

Tim PKL menggelar intervensi penanganan stunting bagi balita di Kelurahan Jabungan dibawah bimbingan ibu Hardaning Ausiea Marantha, S.Gz. selaku pembimbing lapangan dan ibu Natalia Desy Putriningtyas, S.Gz., Dietisien, M.Gizi. selaku pembimbing akademik. 

Kegiatan ini digelar dalam bentuk penyuluhan gizi serta demonstrasi makanan gizi seimbang sesuai Isi Piringku di Aula Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (07/6/2024). 

Ketua tim PKL Gizi Masyarakat Puskesmas Padangsari, Andrea Aulia mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu terkait dengan penanganan pada anak yang terindikasi memiliki status gizi stunting, sebab pelaksanaan intervensi stunting krusial dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya gizi di Indonesia. 

Sebelum pelaksanaan intervensi, dilakukan pengambilan data ibu balita, keluarga balita, serta kader-kader posyandu sebagai pemangku kepentingan utama yang berkontribusi dalam pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak. 

"Di Kelurahan Jabungan ini memang beberapa kali dilakukan penyuluhan atau pemberian materi terkait gizi pada ibu balita stunting, tetapi memang masih saja ada yang acuh dan stuntingnya banyak" tutur Ibu Sutarti, salah satu kader di Kelurahan Jabungan. 

Kegiatan yang dilakukan oleh tim PKL yaitu merencanakan dan melaksanakan program "Gerak SEHAT dengan Berkat IBU" (Gerakan Penanganan Stunting untuk Kesehatan anak dengan Belajar Bersama Tingkatkan Pengetahuan Ibu) sebagai salah satu cara untuk menanggulangi kejadian stunting melalui penyuluhan gizi agar terjadi peningkatan pengetahuan ibu dan peningkatan pola asuh meliputi praktik pemberian makan sesuai pedoman gizi seimbang. Program ini tercetus setelah dilakukan pengambilan data, analisis, serta penentuan prioritas masalah yang terjadi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padangsari. 

UPTD Puskesmas Jabungan memiliki tiga kelurahan yang tergabung dalam wilayah kerjanya, yakni Kelurahan Padangsari, Kelurahan Pedalangan, dan Kelurahan Jabungan. Pemilihan Kelurahan Jabungan sebagai pusat kegiatan dan pelaksanaan intervensi ditentukan setelah ditemukan jumlah kasus kejadian stunting tertinggi yakni 10 kasus dari total 14 kasus yang telah ditemukan. 

Tahapan pelaksanaan program gizi masyarakat terdiri dari tahap pengkajian data, diagnosis, intervensi, dan monitoring evaluasi. Tahap pengkajian data meliputi pengukuran antropometri, wawancara kepada ibu balita, wawancara terhadap kader, dan observasi lapangan. Tahapan selanjutnya adalah penentuan diagnosis berdasarkan pengkajian data yang telah dilakukan. Setelah itu, dilakukan intervensi sesuai dengan diagnosis gizi yang telah ditetapkan. 

Intervensi berupa penyuluhan dilakukan menggunakan media leaflet. Leaflet tersebut berjudul "Yuk, Kendalikan Stunting!" yang membahas mengenai pemenuhan gizi balita, imunisasi pemberian vitamin A dan obat cacing, perilaku hidup bersih dan sehat, Isi Piringku, dan dampak stunting pada anak. 

Selain itu, terdapat intervensi yang dilakukan melalui demonstrasi menu makan sesuai Isi Piringku menggunakan bahan makanan asli, seperti nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah yang bertujuan untuk memberikan contoh aktual dan memudahkan pemahaman materi secara menyeluruh ke semua ibu balita yang hadir. Bahan makanan yang digunakan dalam demonstrasi dapat dengan mudah ditemui dan dimasak secara mandiri oleh ibu balita sehingga dapat diikuti dan diterapkan di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun