Tiktokshop mulai ditutup pada tanggal 4 Oktober 2023 pada pukul 17.00. Akibatya membuat banyak masyarakat menjadi kecewa. Masyarakat sekarang lebih senang berbelanja online karena tidak perlu keluar rumah, harganya murah dan tentunya banyak diskon. Namun belanja di platform perlu berhati hati karena banyak yang tidak sesuai foto yang di tampilkan. Dampak yang dirasakan adalah karena Tiktokshop menggunakan metode livestreaming sehingga pembeli bisa mengobrol dan melihat barang secara detail. Setelah Tiktokshop ditutup beberapa UMKM banyak yang mulai bangkit lagi dan lebih ramai pembeli.
  Namun beberapa UMKM sekarang lebih inovativ untuk menjual barangnya di onlineshop. Mereka menggunakan metode tersebut karena bisa meningkatkan penjualan serta agar menjadi lebih banyak yang mengenali tokonya. Berjualan secara onlineshop terutama harus membangun bran image yang kuat untuk bersaing dengan toko yang lainnya. Mereka tentunya harus memiliki modal yang banyak untuk persediaan bahan baku. Banyak dari mereka yang meminjam bank untuk membeli stok barang. Akibanya jika produknya kurang laku maka mereka akan bingung bagaimana cara membayar angsurannya.
  Tiktokshop merupakan platfrom yang populer di masa kini. Tiktokshop menggunakan metode video singkat kreatif sehingga dapat menarik pelanggan untuk membelinya. Saat ini pembeli terpaksa beradaptasi dan harus berpindah platfrom. Dampak Tiktokshop bagi UMKM yaitu, dapat menghambat penjualan UMKM, karena mereka akan mengalami kerugian di tingkat penjualan, perubahan pola pikir konsumen untuk membeli barang, karena Tiktokshop lebih cenderung menggunakan aplikasi. Dengan menghadirkan variasi produk yang menarik, UMKM dapat tetap bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Mereka juga dapat mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada sambil menarik pelanggan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H