Mohon tunggu...
Poetriettte
Poetriettte Mohon Tunggu... Penulis - Hal Hebat ada dalam dirimu

Bertahanlah, sedikit lagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gemetar Sendu Sepasang

22 Agustus 2024   17:52 Diperbarui: 22 Agustus 2024   17:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemetar hati dirayakan,
Kerlap-kerlip di tengah keraguan,
Sang pujangga dengan gentar berkata "Akan kuraih untukmu rembulan!"
Desas-desus doa ikut membantu.
Memapah kaki yang teramat pilu.
Penuh teriak dalam diri, "Mari berdiri sekali lagi"
Kita 'kan patahkan kebisingan,
Meluluh lantahkan bumi seangkatan.
Tak melulu tentang waktu,
Sang fajar yang mengintip sampai jingga yang menutup.
Peluh, asa dan harap bergelimang di langit-langit.
Namun, tak lupa ketirnya telinga yang ditutupi berentet diksi.
"Jera!" teriak mereka kuat.
Eratkan lagi, genggaman yang memutus perlahan.
Mengelak dan memberi serangan.
"Saatnya kalian diam!" teriak sendu sepasang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun