Mohon tunggu...
Nabilla Maharani F
Nabilla Maharani F Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Kesehatan Masyarakat

💻 Memublikasikan informasi dan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat 🩺 Berfokus pada pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan kebijakan kesehatan. 🌍 Mendukung inisiatif kesehatan global dan lokal untuk hidup yang lebih sehat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidaksetaraan pada Pilihan Kesehatan dalam Mempertahankan Pengobatan Tradisional di Era Modern

25 September 2024   20:40 Diperbarui: 25 September 2024   21:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan sistem kesehatan di Indonesia laju peningkatannya tinggi setiap tahunnya, khususnya di bidang kedokteran dan pelayanan kesehatan di masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kesehatan masyarakat. Pengobatan tradisional masih menjadi bagian dari pelayanan kesehatan dapat ditemukan di Indonesia sebagai bagian dari pengobatan alternatif atau sebagai tambahan dari pelayanan kesehatan konvensional yang dapat ditujukan untuk menciptakan masyarakat sehat secara keseluruhan. 

Kesehatan mengacu pada kesejahteraan fisik, mental, emosional dan spiritual. Dengan pergeseran fokus dari solusi terhadap masalah kesehatan yang sangat dipengaruhi oleh sektor ilmu pengetahuan, ekonomi dan teknologi, yang saat ini didominasi oleh sektor keuangan, biaya layanan kesehatan menjadi mahal dan sulit bagi masyarakat untuk mengurangi kelompok ekonomi menjadi pasien. Pada saat yang sama, tidak ada masalah dalam memilih layanan kesehatan bagi masyarakat yang kondisi keuangannya cukup baik. 

Pengobatan tradisional sering kali merupakan bagian dari budaya dan warisan di masyarakat. Di banyak daerah, terutama di pedesaan, pengobatan tradisional lebih mudah diakses dibandingkan dengan layanan kesehatan modern. Masyarakat tidak perlu pergi jauh atau mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan pengobatan. Banyak orang percaya bahwa pengobatan tradisional memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obatan modern, terutama untuk kondisi ringan atau penyakit umum. 

Beberapa orang mungkin memiliki pengalaman buruk dengan pengobatan modern atau merasa skeptis terhadap obat-obatan modern, mendorong mereka untuk kembali ke metode tradisional yang lebih dikenal. Namun kebijakan yang mendiskreditkan pengobatan tradisional berpotensi merugikan kesehatan masyarakat. Penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan praktik lokal dalam pengembangan kebijakan kesehatan agar bisa menciptakan sistem kesehatan yang lebih komprehensif dan inklusif. 

Kebijakan kesehatan dan pemerintah sendiri umumnya mengutamakan pengobatan berbasis bukti, yang sering kali berasal dari penelitian ilmiah yang ketat dan teruji. Hal ini menyebabkan pengobatan tradisional yang mungkin belum memiliki bukti atau izin, seringkali diabaikan atau diremehkan. Pemerintah memberlakukan peraturan ketat terhadap praktik pengobatan tradisional, termasuk persyaratan perizinan dan standar yang sulit dipenuhi. 

Pekerjaan hukum sering kali menyulitkan para pengobat tradisional. Dengan lebih banyak fokus pada pengobatan modern, masyarakat di daerah terpencil mungkin kehilangan akses ke praktik pengobatan tradisional yang telah lama ada dan dianggap efektif. Apabila pengobatan tradisional diabaikan, masyarakat mungkin kehilangan pilihan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Hal ini berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada masyarakat yang mengandalkan pengobatan tradisional. 

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pemikiran penguasa dan kebutuhan serta keyakinan masyarakat berbeda. Untuk mencapai sistem kesehatan yang efektif, penting bagi pemerintah dan tenaga kesehatan mempertimbangkan pandangan masyarakat dan mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam kebijakan kesehatan. Dialog dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan membantu menjembatani kesenjangan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 

Integrasi pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan formal tidak hanya meningkatkan ketersediaan dan jangkauan pilihan pengobatan, namun juga memperkaya pendekatan kesehatan secara keseluruhan. Dengan saling menghormati dan memahami, pengobatan modern dan tradisional dapat berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat yang lebih baik. Hal ini akan menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif, efisien dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. 

Meskipun integrasi pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan resmi mungkin tampak menguntungkan, ada banyak kekhawatiran yang perlu dipertimbangkan. Keamanan, efektivitas, potensi kebingungan, serta alokasi sumber daya adalah faktor-faktor penting yang harus diperhatikan sebelum mengambil langkah menuju integrasi. Kebijakan yang lebih baik mungkin adalah mendorong kolaborasi yang selektif dan berbasis bukti antara pengobatan tradisional dan modern tanpa menciptakan sistem yang berisiko. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun