Hubungan antara Indonesia dan Mesir ini berawal sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, yang mana Mesir mengatakan bahwasannya pihak Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia dan mendukung kedaulatan negara Indonesia. Dengan adanya dukungan ini, Indonesia berusaha agar kepercayaan yang diberikan Mesir oleh Indonesia menjadi peluang bagi Indonesia untuk membentuk sebuah negara yang bebas dari jajahan. Mesir yang saat itu sudah menjadi negara yang besar, mengajukan kepada negara negara islam yang bergabung dengan Liga Arab untuk memberikan dukungannya kepada Indonesia. Setelah dukungan yang diberikan Mesir deretan negara Timur tengah seperti Suriah, Qatar, Irak, dan Arab Saudi ikutmemberikan dukungan kemerdekaan.
      Pada tanggal 13-16 Maret 1947 Mesir mengirim utusan Konsul Jendral Mesir Muhammad Abdul Mun'im untuk datang ke Yogyakarta, tujuan kedatangannya yaitu untuk memberikan hasil dari resolusi Dewan Liga Arab yang pada tanggal 18 November 1946 negara negara anggota Liga Arab mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Hasil keputusan tersebut didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan dan kekeluargaan. Presiden Soekarno yang pada saat itu diangkat sebagai kepala negara mengirim utusan ke Mesir untuk melaksanakan hubungan diplomasi dengan negara negara Arab. Dengan tujuan mengumpulkan segala dukungan pengakuan kemerdekaan Indonesia dan juga mempunyai kepentingan untuk bekerjasama dengan negara negara Arab dalam menghadapi sidang Dewan Keamanan PBB Agustus 1947. Ini menjadi salah satu upaya Indonesia pada saat kepemimpinan Soekarno saat kemerdekaan Indonesia.
      Hubungan Diplomasi yang terjalin antara Indonesia dan negara negara Arab memberikan dampak positif bagi Indonesia. Keinginan Indonesia mendirikan negara yang berdaulat sedikit demi sedikit mulai tercapai. Pemerintah Indonesia juga bisa mempererat hubungan kerjasama dengan negara negara Arab dengan memperkuat dan meningkatkan kerjasama antar negara. Perjanjian persahabtan politik dan perdagangan Indonesia-Mesir ditanda tangani keduanya di Kairo pada tanggal 10 Juni 1947, perjanjian ini menjadi awal pencapainya hubungan yang akan terjalin antara keduanya. Setelah kunjungan Indonesia ke Mesir, melanjutkan perjalanan diplomasi ke Syiria dan negara negara arab lainya. Dengan kunjungan Dplomasi yang dilakukan oleh H.Agus Salim, Syeikh Hasan Al-Banna, Rais A'am Jam'iyah, Ikhwanul Muslimin setelahnya Indonesia mulai menempatkan kedutaan besar di negara negara tersebut.
      Presiden Soekarno juga melakukan usaha dalam menghentikan dominasi barat dengan sikap anti-kolonialisme, pro non-blok, prodekolonisasi. Dengan diselenggarakan Konferensi Asia Afrika yang dipelopori Soekarnomenjadi titik awal perjuangan bangsa bangsa yang dijajah dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Negara. Lahirlah gagasan Negara Dunia Ketiga yang dicetuskan oleh Soekarno yang mana memiliki sikap netral, mandiri, dan bebas menjadi impian dan cita cita Soekarno dalam politik bebas aktifnya dalam mewujudkan perdamaian dunia. Upaya upaya yang dilaksanakan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan diplomasi menjadi langkah awal Negara Indonesia berdaulat dan berdiri sendiri tanpa adanya penjajahan. Karena setiap negara berhak mendapatkan kedaulatan bangsanya sendiri.
