Mohon tunggu...
Nabilla Bilqis
Nabilla Bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

proud of you , always be inspired

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomat Pertama yang Diutus Rasulallah

16 September 2022   10:56 Diperbarui: 16 September 2022   16:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasulallah, dalam dakwahnya hanya ada 12 orang yang di bai'at untuk masuk islam mengikuti jejak dakwah Rasulallah. Salah satunya seorang pemuda berumur 14 tahun yang kaya, tampan, dan pandai berasal dari kaum Quraisy bernama Mush'ab bin Umair. Pada saat itu Mush'ab bin Umair memiliki kemampuan berbicara yang dapat mempengaruhi lawan bicaranya saat ada pertemuan. Terkenal dengan penampilannya yang rapi serta mengenakan pakaian yang mahal dan rambut yang selalu tertata rapi, pandangan Rasullah terhadapnya.  Mush'ab bin Umair masuk islam karena sring mengunjungi Darul Arqam ( Rumah Al-Arqam bin Abi al-Arqam ) yaitu tempat dakwah Rasullah, disitulah Mush'ab bin Umair mulai memantapkan diri memeluk agama Islam.

            Mush'ab bin Umair merahasiakan keimananya dari keluarga nya, karena apabila ibunya mendengar kabar tersebut akan marah kepadanya. Suatu hari pada saat kepulangannya, ibunya sudah mengetahui jika ia telah masuk islam. Maka saat itu juga ibunya mengancam akan mengambil segala fasilitas yang telah diberikan kepadanya dan mengusirnya dari rumahnya. Dengan keteguhan hatinya, ia memilih islam sebagai jalan hidupnya yang lebih baik. Akhirnya Rasulallah menyuruhnya untuk bergabung dengan para sahabat yang hendak hijrah ke habasyah, agar tidak mendapat ancaman lagi dari kaum Quraisy.

            Setelah bai'at pertama, pada musim haji Mush'ab bin Umair 70 laki laki dan perempuan madinah untuk berbai'at kepada Rasulallah. Ia melakukan tugas yang diberikan Rasulallah dengan sikap yang dapat dipercaya, dan menjadi awal keberhasilannya dalam menyebarkan agama islam. Dengan keahlian negoisasi yang dimilikinya, sehingga Rasulallah menunjuknya menjadi Diplomator Islam yang pertama yang ditemani As'ad bin Zuharah untuk mengajak para penduduk Yastrib untuk memeluk agama Islam. Perjalanan yang dilakukan oleh Mush'ab bi Umair merupakan misi rahasia, yang mana tidak hanya untuk menyebarkan agama Islam tapi juga aktivitas politik berdasarkan islam.

            Mush'ab bin Umair menerima beberapa misi yang ditugaskan untuknya, yang pertama penyebaran dakwah islam tidak hanya di Mekkah melainkan wilayah sekitarnya juga. Yang kedua, ia juga ditugaskan untuk mempelajari karakteristik penduduk Mekkah, sehingga ia mengetahui siapa yang dapat diajak untuk memeluk agama Islam dengan merencanakan strategi yang matang. Yang ketiga, Mush'ab bin Umair di utus untuk mengajarkan akidah dan tauhid agama Islam, seperti apayang telah diajarkan oleh Rasulallah. Yang keempat, meminta pertolongan dalam memudahkan dakwah islam sehingga dapat tersebar luas.

            Jihad nya dengan Rasulallah dalam perang Badar dan perang uhud,yang disebut sebagai pembaa panji bagi kaum Muhajirin. Perannya di perang Badar memberikan sebuah keberhasilan, dengan terbunuhnya seorang Kafir bernama Arthah bin Abdu Syurahbil bin Hasyim tetapi saudaranya Abu Aziz ditawan. Pada saat perang Ubud Mush'ab bin Umair gugur, di bunuh oleh Ibnu Qami'ah al Laitsi ia menyerang Mush'ab dengan memotong tangan kanannya saat ia memegang bendera perang sebagai panjinya dengan bertakbir menyebut Nama Allah. Bendera perang itu berpindah ditangan kirinya, tapi Ibnu Qami'ah memotongnya sekaligus dan ditombaknya dada Mush'ab sehingga terbunuh. Kesetiaan Mush'ab dalam membawa bendera perang sebagai panji merupakan perjuangan yang hebat, yang telahia lakukan.  

            Pada saat Rasulallah menghampiri jasad Mush'ab bin Umair, beliau menangis tak sehelai pun kain untuk menutupi jasadnya selain sehelai burdah. Apabila diletakan dikepalnya maka kakinya terbuka, sebaliknya bila diletakkan dikakinya. Maka Rasulallah bersabda, "Tutupkanlah dibagian kepalanya, dan kakinya tutuplah dengan rumput idzkhir". Dengan memandangi burdah yang digunakan sebagai kain penutup, Rasullah berkata, "ketika di Mekkah dulu, tak seorangpun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya daripadanya. Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut, hanya dibalut kain burdah".

            Menjadi seorang diplomat yang diutus oleh Rasulallah merupakan pengalaman yang menarik dan tak terlupakan bagi Mush'ab bin Umair, karena telah dipercaya oleh beliau. Ia menjalankan segala misi yang diberikan Rasulallah dengan keahliannya dalam bernegosiasi dengan pihak lain. Dapat memberikan pengaruh pihak lawan menjadi keunggulannya dalam menjalankan strateginya untuk menyebarkan Agama Islam. Dengan segala sikap yang telah dicapai, dapat dijadikan sebagai acuan agar seorang diplomat dapat melakukan negosiasi yang baik dn menyebarkan dakwah islam dengan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun