Memberdayakan Masyarakat: Bagaimana Mahasiswa IPB Merevolusi Filantropi Sosial melalui Perelek

Filantropi sosial adalah sebuah konsep yang melibatkan sumbangan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas. Dalam dunia yang terus berkembang, filantropi sosial memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitar kita. Banyak orang yang berpartisipasi dalam kegiatan filantropi, tetapi adakah yang tahu bahwa mahasiswa merupakan kekuatan utama di balik revolusi filantropi sosial?

Generasi muda, terutama mahasiswa, memiliki potensi besar dalam mempengaruhi perubahan sosial. Mereka memiliki semangat, energi, dan pemikiran segar yang mampu mendorong inovasi dan memecahkan masalah sosial yang kompleks. Mahasiswa seringkali memiliki keinginan yang kuat untuk berkontribusi dan membuat perbedaan dalam masyarakat. Namun, mereka juga perlu didukung dan diberdayakan agar dapat menjalankan peran mereka secara efektif.

Sejalan dengan semangat dan keinginan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam filantropi sosial, lahir inisiatif yang revolusioner dari Tim Perelekin yang beranggotakan Selena Suardi Damrah, Karlita Anggini, Maylafayza Permata Shifa dan Nabilla Az-Zahra yang menjadi bagian dari tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian masyarakat dari IPB University, yaitu Perelek. Perelek adalah tradisi turun temurun di kalangan masyarakat Sunda berupa pengumpulan beras sekitar satu gelas atau seikhlasnya dari warga yang tergolong sejahtera untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan warga yang kurang sejahtera. Dalam hal ini, Perelek menjadi jembatan yang menghubungkan Tim Perelekin untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial, dan mengambil tindakan nyata untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Tim Perelekin melaksanakan kegiatan Perelek di Kampung Carang Pulang di RT 01/03 dan RT 02/03, Desa Cikarawang. Dalam menjalankan program Perelek, Tim Perelekin berkolaborasi dengan karang taruna setempat melaksanakan program-program, seperti sosialisasi materi, penghimpunan, dan penyaluran beras Perelek, serta penggalangan dana melalui media sosial.

Tim Perelekin menggunakan teknologi dan media sosial sebagai sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan dan menggerakkan aksi nyata. Program ini telah membuka pintu bagi Tim Perelekin untuk berperan aktif dalam filantropi sosial dan memberdayakan komunitas. Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan filantropi sosial adalah adanya keterlibatan komunitas. Dengan melibatkan komunitas dalam proses filantropi sosial, Tim Perelekin berhasil menciptakan dampak Perelek yang lebih berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan penghidupan kembali tradisi Perelek dengan peningkatan nilai kebersamaan, nilai kepedulian, dan nilai gotong royong. Pelaksanaan kegiatan Perelek secara tidak langsung mendorong kesukarelaan masyarakat dan kepedulian mereka terhadap sesama dan lingkungannya.

Dalam era yang terus berkembang, filantropi sosial adalah kekuatan yang mampu mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Melalui inisiatif seperti Perelek, mahasiswa IPB telah membuktikan kekuatan filantropi sosial. Di masa depan filantropi sosial memiliki potensi pertumbuhan dan ekspansi yang besar. Dengan dukungan dari berbagai pihak filantropi sosial dapat menjadi gerakan yang kuat dan berkelanjutan dalam menciptakan perubahan positif. Mari kita bersama-sama memberdayakan masyarakat melalui dedikasi generasi muda dalam filantropi sosial.