Mohon tunggu...
Nabilla Anggia
Nabilla Anggia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profil kami!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Babyblues: Pengkhidmatan Hari Ibu Melalui Pengorbanan Pasca Melahirkan

23 Desember 2023   00:33 Diperbarui: 23 Desember 2023   10:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta pertama melalui kelembutan dan kehangatan yang dirasakan oleh seorang anak berasal dari seorang ibu. Selama sembilan bulan cinta dan perhatian terus diberikan kepada sang anak melalui zat gizi dari sari makanan yang dikonsumsi oleh seorang ibu, rasa sakit dan sulit untuk membawa sang peri kecil kemanapun dia berada terus dilakukan karena cinta kasih yang teramat dalam demi penantian sang buah hati.

Pengorbanan seorang ibu kepada sang buah hati tak lepas setelah 9 bulan perjalanan waktu, akan tetapi perjuangan besar saat setelah menghadirkan sang buah hati menjadi fase terberat seorang ibu yang merupakan wanita tangguh, tak dipungkiri selaku wanita yang identik dengan sisi emosional juga menjadi pengaruh besar bagi ibu dalam merawat buah hati pada proses tumbuh kembang anak, yakni adanya emosional berlebih yang mencampur adukkan rasa senang, kecewa, cemas, takut semua bersatu padu menjadi satu melalui fenomena baby blues pada sang Ibu. Meskipun seperti itu perjuangan ibu menjadi suri tauladan bagi sang anak untuk berjuang dalam fase kehidupan dalam menghadapi seluruh masalah yang ada karena cerminan perjuangan seorang Ibu.

Mahligai rumah tangga menjadi pondasi awal mula dari perjuangan seorang Ibu dalam membentuk diri sebagai orangtua yang kuat secara fisik dan mental, karena banyaknya hujaman pertanyaan "kapan punya momongan" memberikan tekanan luar biasa kepada seorang ibu, hal ini memberikan pergejolakan emosional antara ikhtiar dan takdir yang menghampiri. Pertanyaan-pertanyaan basa-basi yang tak manusiawi ini dalam ruang lingkup sosial  masih lumrah ditemukan dimana hal ini menandakan nilai patriarki masih terpatri. Problematika hiruk pikuk kehidupan seorang wanita tatkala layaknya roller coaster karena setelah badai emosional dari ruang sosial ada secerca cahaya kebahagiaan yang menghampiri melalui hasil dua garis pada test pack, namun perjuangannya tidak seketika berhenti karena ada hal yang menghantui untuk menjaga dengan baik kondisi kandungan melalui zat gizi, pola makan, jam tidur, dan keterbatasan gerak.

Dalam menjaga si buah hati yang menjadi harapan, Ibu yang merupakan individu manusia yang erat kaitannya dengan perasaan dan emosional dihampiri rasa gelisah dan overthinking luar biasa atau terkenal dengan istilah mood swing, hal ini tak mampu untuk dikontrol karena merupakan takdir alam yang sudah menjadi kemutlakan. Masa indah yang dinantikan pun tiba yakni fase melahirkan, namun pergejolakan psikis pada masa melahirkan hingga pasca melahirkan terus bergejolak, hal ini terjadi karena adanya hambatan dalam proses penerimaan status baru dengan persentase kebebasan dan tanggung jawab yang sangat jauh berbeda, inilah yang dinamai fenomena "BABYBLUES".

Mood swing sebagai indikasi awal "babyblues" di saat fase pasca hamil merupakan hambatan awal bagi seorang Ibu dalam berperan seutuhnya menjadi seorang ibu karena kerap terkena sindrom gangguan mood ringan yang umumnya tidak disadari oleh sang ibu dan orang terdekat sehingga menyebabkan cemas berlebih yang menyebabkan gangguan tidur, namun hal ini tak perlu dirisaukan karena tidak berlangsung lama dan umumnya memulih dalam hitungan hari.

Perjuangan dan proses luar biasa dalam menimang seorang anak inilah menjadikan secara naluriah membuat anak dan ibu saling mendekap antar satu sama lain untuk saling menguatkan, melalui tangisan sang anak dapat memberikan penguatan mental kepada Ibu agar dirinya mampu menerjang seluruh rintangan.

Kehangatan emosional yang terjalin antara Ibu dan anak yang sudah terbentuk tatkala sang anak berada di relung rahim membentuk perasaan yang luar biasa karena seiring proses tumbuh kembang sang anak, dirinya mengetahui perjuangan tak kenal lelah seorang ibu sehingga menghadirkan pembelajaran berharga kepada sang anak untuk tak usah menyerah dari tekanan duniawi. Ibu menjelma menjadi matahari bagi kehidupan sang anak, segala resiko yang telah dihadapi membuat nya untuk selalu memberikan kehangatan kepada sang anak untuk terus kuat, ibu sebagai pelita harapan yang terus menjelma di kehidupan anak sebagai seorang inspirator nyata dalam hidupnya karena telah berharga secara penuh didalam kehidupan. 

Bukti bakti dunia kepada seluruh Ibu yakni melalui Hari ibu sebagai wujud lentera yang dibalas budikan oleh seorang anak, perjuangan fisik, psikis yang tak kenal lelah pantas untuk seorang ibu dirayakan dengan hari ibu dan ungkapan "Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu" sejatinya bakti ibu tak bisa terbalaskan dengan apapun tapi yang bisa dilakukan seorang anak ialah memberikan yang terbaik kepada Ibu dan selalu mengenang segala perjuangan Ibu didalam relung hati terdalam.

Babyblues menjadi bukti nyata nan abadi betapa kerasnya perjuangan Ibu untuk merawat mental untuk memberikan rasa kasih yang diselimuti cinta beserta rasa sayang sehalus dan selembut sutra kepada sang buah hati, perjuangan ini diresapi kepada kita semua sebagai seorang anak setetes ASI yang berbaur dalam aliran darah pada tubuh yang tak bisa terlepaskan karena lelahnya seorang ibu mengatur emosi dan sakitnya proses persalinan yang dilalui merupakan relung tercuram sang ibu dalam menaruhkan nyawanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun