Mohon tunggu...
Nabilla Putri
Nabilla Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Seblak, Makanan Kekinian yang Berhasil Menggoda Lidah Generasi Milenial

2 September 2024   10:02 Diperbarui: 2 September 2024   10:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seblak, makanan khas dari Bandung yang terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan bumbu kencur yang pedas berhasil mencuri perhatian kaum milenial di seluruh Indonesia. Dengan cita rasa yang menggugah selera dan tampilan yang menggoda seblak tidak hanya menjadi sekedar makanan tetapi juga fenomena kuliner yang semakin popular di kalangan generasi milenial sekarang ini. Sebelum trend seblak viral seperti sekarang ini, seblak lebih disukai oleh kaum perempuan tetapi seiring berjalannya waktu banyak kaum laki laki yang penasaran mencoba rasa dari seblak. Kombinasi antara kenyalnya kerupuk, bumbu pedas yang kaya rempah, serta berbagai topping tambahan seperti sayuran, telur, dan daging menjadikan seblak sebagai pilihan menarik untuk dijadikan makanan utama ataupun sekedar cemilan. Tak heran jika seblak kini hadir dalam berbagai variasi dan inovasi, menjadikan seblak salah satu makanan kekinian yang patut dicoba oleh pecinta kuliner tanpa memandang gender. Mulai dari seblak dengan topping ceker, bakso, sampai dengan seblak topping seafood menunjukkan betapa fleksibelnya seblak dalam memenuhi selera beragam kalangan.

Di kota tercinta kita Ponorogo, fenomena seblak juga sudah mulai merajalela. Salah satu tempat yang populer ialah disepanjang Jalan Pramuka dimana banyak pedagang seblak menawarkan beragam pilihan seblak yang menggugah selera. Para penjual disini biasanya menyajikan hidangan dengan berbagai level kepedasan sehingga kita bisa menyesuaikan sesuai selera. Ini sangat menarik bagi mereka yang menyukai tantangan seperti mencoba seblak dengan level super pedas yang bisa membuat keringat tak henti bercucuran. Di sepanjang Jalan Pramuka kita dapat menemukan seblak dengan beberapa inovasi yang diberikan pedagang seperti seblak dengan keju leleh atau seblak dengan saos korea.

Menurut penuturan teman sebaya, mereka sering berbagi pengalaman mengenai seblak, mulai dari rasa pedas yang menggugah selera hingga berbagai topping yang bisa dipilih. Dalam obrolan santai di kantin saat jam istirahat "Eh, kamu harus coba seblak disini!" ujar teman ku saat ia mengajakku ke tempat seblak yang baru buka. Dengan semangat ia menjelaskan betapa enaknya seblak yang mereka sajikan setelah melihat konten seblak di media sosial yang meliput tempat seblak yang baru buka itu. Banyak anak muda yang aktif membagikan pengalaman mereka saat menikmati seblak di media sosial. Seblak bukan hanya sekedar makanan ataupun cemilan, ia telah menjadi bagian dari gaya hidup generasi milenial saat ini. Momen berbagi pengalaman kuliner menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan menjadikan seblak sebagai simbol kebersamaan. Dengan banyaknya inovasi, seblak terus menyesuaikan diri dengan lidah semua kalanagan.

Seblak sebagai salah satu kuliner khas Indonesia yang kaya akan rasa memiliki potensi besar untuk terus berkembang di generasi sekarang. Harapan saya ialah seblak dapat semakin dikenal dan dicintai berbagai kalangan tidak hanya dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Dengan kreativitas anak muda sekarang ini, seblak bisa diolah dengan berbagai inovasi rasa dan penyajian seperti seblak instan yang dapat dikirim ke seluruh Indonesia dan mancanegara yang tentunya memiliki rasa yang tak kalah nikmat dengan seblak yang dimasak langsung. Selain itu pemanfaatan media sosial sebagai platform promosi dapat membantu seblak untuk semakin dikenal oleh masyarakat luas. Semoga seblak tidak hanya menjadi makanan ringan tetapi juga simbol kebanggaan kuliner Indonesia yang dapat menginspirasi generasi mendatang untuk terus melestarikannya dalam dunia kuliner.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun