Mohon tunggu...
nabilkarim
nabilkarim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya suka dengan konten olahraga yang dimana sesuai dengan hobi saya yakni bermain bola, belakangan menulis menjadi aspek yang sangat saya minati dan akan saya kembangkan untuk menjadi penulis hebat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interaksi Sosial Generasi Z di Dunia Maya

15 Desember 2024   21:55 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, merupakan kelompok generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menurut Pew Research Center. Sebagai generasi pertama yang tumbuh besar dengan internet, mereka sering disebut sebagai "generasi digital native." Kehidupan mereka tidak dapat dipisahkan dari dunia maya, yang kini menjadi bagian integral dari keseharian mereka. Dari media sosial hingga platform virtual, dunia maya telah membentuk identitas sekaligus pola interaksi sosial mereka.

Dunia Maya: Ruang Ekspresi dan Interaksi

Generasi Z menggunakan dunia maya sebagai tempat untuk menemukan dan membangun identitas diri. Platform seperti Instagram, TikTok, dan X menyediakan ruang bagi mereka untuk berbagi pengalaman, mencari dukungan, hingga mengeksplorasi minat secara bebas. Melalui media sosial, Gen Z dapat mengekspresikan diri secara kreatif, baik dengan membagikan konten visual, narasi pribadi, maupun bentuk ekspresi lain yang mencerminkan kepribadian mereka. Interaksi sosial di dunia maya juga memungkinkan mereka untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, memperluas wawasan, dan membentuk komunitas berbasis minat yang kuat.

Namun, ketergantungan pada dunia maya juga membawa risiko. Interaksi yang serba virtual terkadang membuat generasi ini mengabaikan pentingnya interaksi tatap muka di dunia nyata, yang sebenarnya penting untuk mengembangkan kemampuan sosial secara holistik.

Tantangan Dunia Maya bagi Generasi Z

Meskipun memberikan banyak peluang, dunia maya juga menghadirkan tantangan serius. Salah satu masalah paling signifikan adalah cyberbullying. Data UNICEF pada 2018 menunjukkan bahwa setiap hari terdapat 175.000 anak yang baru pertama kali mengakses internet, dan menurut WHO, pada tahun 2024 diperkirakan 1 dari 6 anak akan mengalami perundungan di dunia maya.

Cyberbullying tidak hanya berupa komentar negatif. Praktisi komunitas Tata Yunita mengungkapkan bahwa tindakan seperti menyebarluaskan konten yang mempermalukan atau menekan orang lain juga termasuk perundungan. Karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting untuk mendampingi anak-anak memahami konteks dan bahaya interaksi negatif di dunia maya. Edukasi tentang etika digital harus ditanamkan sejak dini untuk membantu mereka menggunakan internet secara sehat dan bertanggung jawab.

Dunia Maya Sebagai Sarana Pendidikan

Selain sebagai ruang interaksi sosial, dunia maya juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Generasi Z dapat memanfaatkan platform pembelajaran daring untuk meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas belajar. Namun, di sisi lain, kurangnya interaksi langsung dalam proses belajar dapat menghambat pengembangan keterampilan sosial dan emosional.

Interaksi digital yang serba instan dan praktis sering kali tidak mampu menggantikan kehangatan dan kedalaman koneksi yang hanya dapat dirasakan melalui tatap muka. Akibatnya, meskipun terlihat aktif di dunia maya, banyak Gen Z yang mengaku merasa kesepian dan terisolasi. Tantangan ini menuntut mereka untuk menemukan keseimbangan antara dunia virtual dan dunia nyata.

Mengoptimalkan Dunia Maya dengan Bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun