"Di sebuah desa, seorang anak perempuan tengah asyik bermain petak umpet bersama teman-temannya. Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh kemunculan sesosok monster yang mendekati mereka. Ketakutan, anak perempuan itu meminta monster tersebut untuk pergi, namun monster itu tak menggubrisnya. Dengan keberanian yang tak terduga, anak perempuan itu berteriak sekencang-kencangnya hingga monster itu terlempar jauh darinya dan menghilang. Teman-temannya terkagum dan memujinya, "Wih, kamu hebat bisa mengalahkan monster itu!" Anak perempuan itu pun merasa tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Setelah kejadian itu, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah, anak perempuan itu merasa ada yang berbeda pada dirinya. Ia merenung sejenak, mencoba memahami kejadian aneh yang baru saja dialaminya. Ibunya kemudian memanggilnya untuk makan siang. Sambil menikmati makanannya, ia masih terus memikirkan kejadian tersebut."
"Sore itu, ia kembali bermain bersama teman-temannya. Menjelang malam, mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, ia membantu ibunya menyiapkan makan malam. Setelah itu, mereka menonton televisi bersama. Sekitar pukul sembilan malam, ibunya menyuruhnya tidur. Dengan patuh, ia pun menuju kamarnya.
Malam semakin larut. Sekitar pukul dua dini hari, ia bermimpi bertemu dengan seorang sosok misterius yang mengenakan jaket hitam. Sosok itu berkata kepadanya, "Nak, kamu akan menjadi pahlawan bumi yang melindungi bumi dari kejahatan." Ia kemudian memberikan sesuatu yang membuatnya merasa memiliki kekuatan luar biasa. Terkejut, ia terbangun dari mimpinya. Setelah merasa tenang, ia kembali melanjutkan tidurnya.
Pagi harinya, ia bangun pukul lima. Setelah mandi dan menyiapkan buku-buku sekolah, ia membantu ibunya di dapur. Mereka kemudian sarapan bersama sebelum ia berangkat ke sekolah."
"Sekitar pukul sebelas siang, ia hendak pulang ke rumah. Namun, di tengah perjalanan, ia bertemu kembali dengan monster itu. Dengan keberanian yang membara, ia menghampiri monster tersebut. Sayangnya, ia tidak mampu menjangkaunya. Tiba-tiba, matanya menangkap sebuah jam yang tergeletak di tanah. Tanpa ragu, ia mengambil dan memakainya. Seketika itu juga, tubuhnya berubah. Ia menjadi seorang pahlawan dengan kekuatan yang luar biasa.
Dengan cepat, ia menekan tombol yang ada pada jam tersebut. Seketika, sebuah pedang muncul di hadapannya. Tanpa pikir panjang, ia mengambil pedang itu dan bersiap menghadapi monster. Pertarungan sengit pun tak terelakkan. Setelah melalui pertempuran yang melelahkan, akhirnya ia berhasil mengalahkan monster tersebut. Dengan perasaan lega, ia melanjutkan perjalanan pulang ke rumah."
"Sesampainya di rumah, ibunya sedang tertidur. Ia pun menuju kamarnya dan menyantap makan siang. Sambil menikmati makanannya, ia merenung dalam hati, 'Mengapa aku yang harus mendapatkan kekuatan ini?' Namun, ia kemudian berpikir positif bahwa mungkin ini adalah takdir yang telah digariskan Tuhan.
Setelah itu, ia pergi ke rumah teman-temannya untuk mengajak mereka bermain. Mereka pun bermain di tempat biasa sampai sore hari. Menjelang malam, mereka pulang ke rumah masing-masing. Saat menonton televisi di malam hari, ia dikejutkan oleh berita tentang maraknya monster yang mengancam akan menghancurkan bumi. Ia merasa marah dan bertanya-tanya dalam hati, 'Apa salah warga bumi sehingga harus menghadapi ancaman seperti ini?' Akhirnya, ia memutuskan untuk tidur sekitar pukul sembilan malam."
"Pagi itu, ia berangkat ke sekolah seperti biasa. Sekitar pukul sebelas siang, ia pulang ke rumah. Namun, di tengah perjalanan, ia dihadang oleh beberapa monster. Rasa takut seketika menyergapnya karena ia sendirian. Tiba-tiba, dua orang asing menghampirinya. Mereka berkata, "Nak, kami akan membantumu." Kemudian, keduanya mengeluarkan jam dari saku mereka. Seketika, tubuh mereka berubah dan mereka pun siap melawan para monster."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H