Mohon tunggu...
NabilHsn_
NabilHsn_ Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nama Saya Nabil Hasan Arwani Biasa Di Panggil Nabil Saya Lahir Di Jakarta Tapi Saya Kecil Di Lingkungan Desa Yakni Kuningan Yang Membuat Saya Terbiasa Belajar Mandiri Dari Kecil.Hidup Di Lingkungan Desa Jauh Dari Kehidupan Kota Dan Orang Tua Membuat Saya Belajar Banyak Dari Situ Saya Juga Mendapatkan Pengalaman Pengalaman Yang Berharga Dari Desa Tempat Saya Kecil.Pada Saat Ini Sedang Menempuh Studi S1 Prodi Psikologi Di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Terbiasa Menulis Sejak Kelas 10 Sma Karena Dengan Menulis Saya Bisa memberikan Ide Ide saya Dan Juga Bisa Memotivasi Banyak Orang Agar Lebih Baik Lagi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terlalu Berharap Kepada Orang Lain Bisa Membuat Mu Kecewa

23 Maret 2025   12:41 Diperbarui: 23 Maret 2025   12:41 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOKUS TERHADAP DIRI MU (Sumber:Freepik)

Terkadang harapan dari orang lain memang lah sangat diperlukan tapi itu jangan dijadikan patokan kita untuk bertindak. Melakukan sesuatu karena orang lain bukan hal yang wajar karena kita terlalu berharap sama orang lain padahal orang lain pun belum tentu peduli sama diri kamu. Focus lah pada dirimu apa yang ingin kamu capai kamu lakukan itu karena diri mu bukan karena orang lain

Orang lain hanya sebagai penikmat karya mu saja bukan sebagai patiikan kamu untuk bertindak. Patokan untuk bertindak ya hanya diri kamu sendiri. Orang lain hanya sebagai pengukur terhadap bagaimana kualitas sesuatu yang kita hasilkan. Manfaatkan orang lain sebagai penilai dan pengoreksi karya kamu karena dari situ kamu bisa tau mana kekurangan dan kelebihan dari sesuatu yang kamu hasilkan

Validasi dari orang memang perlu tapi jangan terlalu berharap karena orang belum tau apa yang kamu hasilkan. Kita akan mendapatkan validasi Ketika memang apa yang kita hasil dan ciptakan untuk orang tersebut sangatlah berguna. Untuk mencapai itu ya kita harus memberikan manfaat bagi orang tersebut karena dari manfaat itu orang akan takjub dengan diri mu

Pengakuan terbaik adalah dirimu sendiri kenapa ga orang lain. Untuk mempercayai orang lain sangatlah rumit bisa saja mereka memiliki muka dua baik di depan mu tapi jelek di belakang mu. Selain diri kita orang tua bisa jadi support terbaik untuk diri kita orang tua akan selalu optimis dan selalu mendukung apa yang kamu lakukan disis lain jikalau orang tua mua bukan orang yang kayak gitu tapi malah sebaliknya maka hanya dirimu lah yang cocok menjadi itu

Terkadang kita berpikir bahwa untuk menghasilkan Sesuatu patokannya adalah orang lain agar orang lain mengakui kehebatanmu itu sangat perlu agar orang lain itu bisa mengapresiasi karya kita dan membuat kita menjadi semangat dalam menghasilkan sesaut. Pasti ada kok orang yang akan mendukung apa yang kamu lakukan tapi  jangan berekspektasi tinggi ke neraka. Just focus to yourself

Ada Kalanya juga mereka akan menghina kamu karena di dunia ini manusia ini ada dua kepribadian satu pendukung dan satu lagi pembenci jadinya wajar Ketika kamu menemukan dua sifat manusia seperti ini. Tapi menjadi permasalah adalah Ketika kamu dipertemukan dengan orang yang memiliki sifat pembenci apakah kamu kuat

Dari sini kamu harus kuat harus terima apa yang mereka ucapkan baik itu kebaikan ataupun kebaikan. Banyak orang yang Ketika menerima cacian malah berhenti untuk berkarya dengan alasan takut dihina. Itu adalah sebuah hal kewajaran kita jangan pernah memasukan omongan pembenci itu jangan dipikirin juga tar yang ada malah membuat kia menjadi minder

Buat kalian yang bac aini semoga bisa lebih folkus ama diri sendiri tidak pernah mendengarkan omongan orang lain yang buruk tentang anda. Jangan takut dihina tetaplah berkarya. Berkarya itu bukan buat pembenci tapi buat dirimu dan pendukungmu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun