Mohon tunggu...
Nabiel Faisal Alfatah
Nabiel Faisal Alfatah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain sepak bola, futsal

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Sedih Mang Cawa, Kehilangan Istri Tercintanya Karena Longsor Subang

16 Januari 2024   21:29 Diperbarui: 17 Januari 2024   07:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana longsor yang terjadi di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kabupaten Subang, menimbulkan korban jiwa. Dua orang warga dilaporkan meninggal dunia.Dua warga meninggal dunia bernama Oom Komariah (50) dan Dana (30). Jasad ditemukan tidak lama dari waktu kejadian dan Dana ditemukan keesokan harinya.
Kedua korban ditemukan dalam posisi tertimbun tanah longsor. Almarhum Oom sudah dimakamkan di TPU Cipondok.

Dokumentasi Nabiel
Dokumentasi Nabiel
Dari pilunya bencana yang datang dan rekan-rekan yang kehilangan keluarganya, tak sedikitpun orang yang kehilangan keduanya.
Mang Cawa (65) harus kehilangan pekerjaannya dan istrinya yang ia cintai. Mang Cawa adalah seorang tukang bakso dan penjaga tiket wisata sumber mata air berendam Subang tersebut. Kini kesehariannya semakin sedih ketika ia kehilangan mata pencahariannya.

Dokumentasi Nabiel
Dokumentasi Nabiel
Pendapatannya saat weekend mencapai 500.000/hari, ia gunakan uang itu untuk membangun fasilitas seperi cor tembok yang bocor, permainan serodotan, cat, dan lain-lainnya. Memang ia adalah orang yang murah hati.
Kini ia belum mulai berjualan lagi karena ia masih sedih telah kehilangan istrinya pada saat kejadian. Istrinya terkena dampak bencana longsor yang harus kehilangan nyawanya.

"Waktu itu Saya di warung, Istri saya lagi cuci piring di dekat mata air, kurang lebih pukul 04.30 sore, saya melihat ada longsor kecil. Saya memperingati para pengunjung untung menyudahi kegiatannya. Kurang lebih pukul 05.00 sore saya dengar suara besar dan saya lihat longsor besar. Saya langsung lari begitupun istri saya namun istri saya menginjak kayu yang panjang sehingga kami berdua terkena longsor. Tapi sayang sekali hanya saya yang selamat."

Trauma yang sangat dalam dirasakan oleh mang Cawa, ia telah kehilangan istri tercinta dan mata pencahariannya yang telah hilang diakibatkan lonsor yang sangat besar.

Sekarang saya harus perlu sabar saja, semoga Allah menerima istri saya di surganya dan memberi saya kesabaran yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun