Mohon tunggu...
Nabiel Faisal Alfatah
Nabiel Faisal Alfatah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain sepak bola, futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kisah Anak Penjual Tissue yang Menyentuh Hati

2 Januari 2024   23:21 Diperbarui: 2 Januari 2024   23:24 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Nabiel Faisal Alfatah

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, sebuah kisah inspiratif datang dari seorang anak kecil yang menjalani hari-harinya sebagai penjual tisu di daerah Siliwangi. Dengan senyum tulus dan semangat tinggi, anak kecil berusia 10 tahun bernama Tina dan adiknya Bernama Lia menjadi bukti bahwa kecilnya usia bukan penghalang untuk memiliki semangat berjuang.

Tina selalu menawarkan dagangannya dengan berkata " Assalamualaikum teh, mau nawarin tisu ", dengan cara tina menawarkan dagangannya dengan sopan para pembeli pun merasa tersentuh hatinya.

Setiap hari, Tina membawa keranjang kecil berisi tisu kertas yang dijajakannya di sekitar area Siliwangi. Meskipun masih duduk di bangku kelas 4 SD, Tina harus bekerja keras untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Ayahnya, seorang buruh harian, dan ibunya, seorang ibu rumah tangga, berjuang sekuat tenaga untuk menyediakan kehidupan layak bagi Tina dan satu adiknya.

Meski menghadapi kenyataan yang sulit, Tina tetap memancarkan keceriaan dan semangat. Keseharian kecilnya diwarnai dengan senyum ramah dan sapaan hangat kepada para pelanggan. Ia berusaha memberikan layanan terbaiknya sambil berharap dapat menjual seluruh stok tisunya setiap hari.

Tina Sering berjualan tisu pada malam hari, disaat remaja-remaja sedang nongkrong di caf, Tina berjualan tanpa Lelah dan tidak melihat waktu. Anak sekecil itu sudah mau membantu orang tuanya dengan berjualan tisu. Terkadang dia sering meminta air putih kepada seorang barista untuk menghilangkan dahaganya disaat dia kelelahan berjualan. Dia meminta dengan cara yang lembut "Teh boleh minta air putih?" ucap Tina

"Boleh de silahkan" ucap Seorang Barista

"Makasih teh" ucap Tina

Ketika ditanya tentang cita-citanya, Tina dengan penuh keyakinan bercerita bahwa ia ingin menjadi seorang Yang sukses agar bisa membantu orang-orang yang membutuhkan. Meskipun hanya seorang penjual tisu saat ini, Tina memiliki impian besar yang mendorongnya untuk tetap semangat belajar di sekolah.

Kisah kehidupan Tina menjadi inspirasi bagi banyak orang yang melihatnya. Beberapa Pengunjung sekitar caf bahkan memberikan bantuan dengan membeli tisu-tisu yang ditawarkan Tina, atau memberikan sumbangan kecil sebagai bentuk dukungan kepada keluarganya.

Sebagai tanggapan atas kebaikan yang diterimanya, Tina dan keluarganya merasa bersyukur. Mereka berharap agar kisah kecil mereka ini dapat memberikan inspirasi kepada banyak orang untuk tetap bersyukur dan bersemangat menghadapi setiap cobaan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun