Novel berjudul Little Women karya Louisa May Alcott ditulis selama periode Victoria, sebenarnya pertama kali diterbitkan pada tahun 1868. Kisah Little Women mengikuti perjalanan empat saudara perempuan March---Meg, Jo, Beth, dan Amy---yang tinggal bersama ibu mereka sementara ayah mereka pergi berperang, menghadapi tantangan seperti kemiskinan dan penyakit. Jo berteman dengan tetangga mereka yang kaya Laurie dan kakeknya, Tn. Laurence, yang membawa kegembiraan dan dukungan bagi keluarga mereka, yang secara signifikan meningkatkan kehidupan mereka. Ketika mereka menerima berita bahwa Tn. March sakit, ibu mereka pergi ke Washington, D.C., untuk merawatnya. Selama kepergian ibu mereka, Beth jatuh sakit parah tetapi akhirnya pulih. Â Kisah ini diakhiri dengan Tuan March yang pulang ke rumah, Meg bertunangan dengan Tuan Brooke, dan keluarga itu bersatu kembali.Â
Penulis sendiri menyukai Little Women karena penggambaran persaudaraan yang menyentuh hati, saat para saudari March menghadapi tantangan hidup dengan kekuatan dan persatuan. Ikatan mereka menginspirasi, saling mendukung melalui kesulitan seperti kemiskinan, penyakit, dan perpisahan. Ketahanan, kegembiraan dalam momen-momen kecil, dan kepribadian mereka yang beragam menyoroti bagaimana cinta dan pengertian menjembatani perbedaan. Perayaan keluarga dan persaudaraan inilah yang membuat cerita ini berkesan.Â
Little Women menawarkan wawasan yang lebih dalam tentang peran wanita dalam keluarga dan masyarakat. Jo March, sebagai karakter utama yang paling menonjol, menantang peran wanita yang terbatas dengan mengejar karier sebagai penulis. Â Salah satu kutipan yang menggambarkan hal ini adalah ketika Jo berkata, "Saya ingin melakukan sesuatu yang hebat... Sesuatu yang heroik atau luar biasa yang tidak akan terlupakan setelah saya meninggal." (Alcott, 2018, hlm. 254). Kutipan ini menunjukkan keinginan Jo untuk menjadi lebih dari sekadar istri atau ibu. Melalui Jo, Alcott menyampaikan pesan bahwa perempuan memiliki potensi untuk mencapai lebih banyak, yang memberi saya wawasan baru tentang pentingnya mengejar tujuan pribadi meskipun ada batasan sosial.Â
Salah satu isu sosial yang muncul dalam Little Women adalah terbatasnya peran perempuan dalam masyarakat, terutama dalam hal peran domestik dan karier. Jo March berjuang untuk mengejar mimpinya menjadi penulis, meskipun ia dihadapkan dengan harapan tradisional tentang pernikahan dan pekerjaan rumah tangga. Sementara itu, Meg, yang baru saja menikah, menemukan bahwa peran yang diharapkan darinya adalah sebagai istri dan ibu yang baik. Â Seperti yang diuraikan dalam kutipan berikut, "Meg belajar, bahwa kerajaan wanita yang paling bahagia adalah rumah, kehormatan tertingginya adalah seni memerintahnya bukan sebagai ratu, tetapi sebagai istri dan ibu yang bijaksana" (Alcott, 2018, hlm. 701-702). Kutipan ini menunjukkan bagaimana Meg akhirnya menerima bahwa kebahagiaannya sebagai wanita terletak pada peran domestiknya, yang mencerminkan harapan masyarakat saat itu bahwa wanita harus menemukan kebahagiaannya di rumah tangga, bukan dalam mengejar karier.Â
Penulis sendiri kurang setuju dengan hal ini, karena seiring dengan perkembangan zaman, di era sekarang banyak wanita berjuang untuk menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi mereka tanpa harus mengorbankan salah satunya. Penulis mengaitkannya dengan perjuangan Jo untuk menemukan cara mengejar mimpinya meskipun ada tekanan untuk menjadi seperti yang diharapkan orang lain. Jo berjuang untuk mempertahankan kebebasannya sebagai individu di tengah tuntutan sosial yang mengharuskannya mengikuti peran tradisional. Â
Dalam satu bagian, Jo menggambarkan konfliknya dengan mengatakan, "... Saya tidak percaya saya akan pernah menikah. Saya bahagia apa adanya, ...", (Alcott, 2018, hlm. 641). Kutipan ini mengilustrasikan penolakan Jo terhadap harapan sosial untuk menikah dan menjalani kehidupan tradisional. Hal ini mengingatkan penulis pada pengalaman pribadinya, di mana penulis juga merasa harus berjuang untuk mencapai mimpinya, meskipun ada harapan dari orang-orang di sekitarnya. Seperti Jo, penulis mencoba menjaga keseimbangan antara mengejar mimpinya dan memenuhi harapan sosial.Â
Pesan yang disampaikan oleh Alcott dalam Little Women adalah tentang pentingnya keluarga, pengorbanan, dan mengejar mimpi tanpa terikat pada batasan sosial yang kaku. Salah satu kutipan yang menunjukkan pesan ini adalah sebagai berikut, "Saya tidak takut badai, karena saya sedang belajar cara mengarahkan kapal saya" (Alcott, 2018, hlm. 800). Â Hal ini menggambarkan pentingnya keberanian menghadapi tantangan hidup, baik sebagai individu maupun dalam menjalankan peran sosial yang dihadapi.Â
Pesan ini sangat relevan, karena Alcott menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dan harapan yang kuat di masyarakat, seseorang dapat berpegang teguh pada prinsipnya dan mengejar impian dan kebahagiaannya dengan caranya sendiri. Penulis sangat menghargai pesan ini, karena hidup tidak selalu harus memilih antara tanggung jawab sosial dan impian pribadi; terkadang, keduanya dapat berjalan beriringan, dan keseimbangan antara keduanya adalah kunci untuk menemukan kepuasan sejati dalam hidup.
Referensi
Alcott, L. (2018). Little women. Wordsworth Editions.