Hipertensi saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia. Penyakit ini juga tidak memandang usia, artinya dapat dialami oleh semua kelompok umur. Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO (2021), saat ini diperkirakan terdapat 1.13 milyar penduduk dunia yang mengalami hipertensi. Hipertensi ini sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa menimbulkan komplikasi apabila tidak terkontrol. Semakin tinggi tekanan darah, maka semakin tinggi juga kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada ginjal.Â
Masyarakat umumnya menggunakan obat-obatan sintetik untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, penggunaan  obat-obatan sintetik dalam jangka panjang dapat memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan. Salah satu upaya untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan memanfaatkan bahan yang ada di alam. Contoh tanaman yang bisa menurunkan tekanan darah yaitu belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi).
Belimbing wuluh mudah ditemui di pasar tradisional dan tanaman ini juga bisa ditanam di pekarangan rumah. Buah ini berwarna hijau kekuningan apabila sudah matang dan memiliki rasa yang asam. Buah belimbing wuluh memiliki kandungan senyawa kimia yaitu asam format, asam sitrat, asam askorbat (Vitamin C), saponin, tanin, flavonoid, dan glukosid. Kandungan flavonoid dan senyawa-senyawa turunannya terbukti dapat membantu relaksasi endotelium pembuluh darah dengan cara mengaktivasi enzim endothelial nitric oxide synthase (eNOS) yang memicu peningkatan produksi nitric oxide (NO). Vitamin C dalam buah belimbing wuluh berperan sebagai antioksidan kuat yang dapat mengurangi stres oksidatif. Kandungan yang ada pada belimbing wuluh dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi (do Rosario et al., 2021).
Hasil penelitian Yani & Patricia (2022) menunjukan adanya penurunan tekanan darah yang paling efektif diperoleh melalui konsumsi 100 ml sari buah belimbing wuluh secara rutin selama 14 hari, yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah hingga 34 mmHg. Sangat disarankan untuk dapat dilakukan uji toksisitas terhadap dosis efektif tersebut demi menjamin keamanan penggunaan belimbing wuluh sebagai alternatif pengobatan bagi penderita hipertensi di Indonesia.
Karena belimbing wuluh sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, jadi masyarakat dapat mengganti obat-obatan sintetik dengan obat herbal seperti belimbing wuluh. Belimbing wuluh dapat dimakan langsung atau dijadikan jus. Selain pengobatan alternatif tentunya juga harus di sertai dengan pola hidup yang sehat.
Daftar pustaka :Â
do Rosario, V. A., Schoenaker, D. A. J. M., Kent, K., Weston-Green, K., & Charlton, K. (2021). Association Between Flavonoid Intake and Risk Of Hypertension in Two Cohorts of Australian Women: A Longitudinal Study. European Journal of Nutrition, 60(5), 2507–2519.Â
WHO. (2021). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension Â
Yani, A & Patricia, V. (2022). STUDI LITERATUR: POTENSI TANAMAN BELIMBING WULUH DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI. Jurnal Kesehatan Manarang, 8(1) : 17 – 25.