Mohon tunggu...
Nabilatul Fikri
Nabilatul Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa UIN IB PADANG

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rekonsiliasi Filsafat dan Agama

5 Mei 2024   19:35 Diperbarui: 5 Mei 2024   19:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sejak berakhirnhya masa pemerintahan kekhalifahan abbasiyyah, terjadi perseteruan pemahaman mengenai pemakaian filsafat pada sendi-sendi agama islam. apakah benar filsafat itu sesat dan tidak bisa dipakai dalam pemahaman islam ?

Mari kita tilik sedikit pada zaman sekarang. Dewasa ini kemajuan internet menjadi jalan mulus untuk banyak informasi masuk ke kehidupan kita, sehingga persoalan yang terkadang pemahaman kita belum mumpuni disana, sudah perlu dibahas dan dipecahakan. Dapat kita jadikan contoh, mengenai persoalan apakah Tuhan itu ada ?, manusia itu lahir darimana ? atau mengenai persoalan kelahiran alam semesta ini. 

Para peneliti mencoba mengkaji masalah ini dengan pendekatan-pendekatan ilmiah, sayangnya hal ini dimanfaatkan oleh para orientalis untuk menjatuhkan islam. Banyak sektor-sektor dari keseharian umat muslim serta masyarakat secara umum yang dikendalikan orang-orang barat, hingga membuat pemuda islam lebih dekat dengan hal-hal yang bukan dari islam sendiri.

Islam sebenarnya memiliki Sejarah panjang dalam Sejarah peradaban dunia, apalagi sejak berdirinya bani umayyah dan bani abbasiyyah. Peradaban islam menyentuh negeri-negeri Eropa dan memiliki andil yang besar dalam kebangkitan bangsa-bangsa barat. Hal ini dapat dilihat dengan masyhurnya ulama-ulama islam seperti ibnu sina di Eropa dengan nama Aviccena, al Farabi, al kindi, al khawarizmi dan lain-lain. 

Tokoh-tokoh ulama ini tidak hanya dikenal dengan kepiawaian mereka dibidang agama saja, tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan ilmiah juga, seperti ibnu sina dalam bidang kedokteran serta al khawarizmi dalam bidang matematika. Disamping itu, ulama-ulama ini juga melahirkan karya-karya yang bersifat filasafat, hingga mereka dikenal juga sebagai seorang filsuf.

Bagaimana hal ini bisa terjadi ?, ulama muslim dengan fisafat ?, jika pada zaman sekarang, kita akan sering mendengar teriakan bahwa hal itu sangat lucu. Islam memegang teguh sebuah keyakinan, besanding dengan filsafat yang didasari dengan banyaknya keraguan, sungguh hal yang sangat lucu sekaligus membingungkan. 

Banyak komponen yang mendasari filsafat yang sering kali ditemukan dan dikaji  memiliki sudat pandang yang saling berlawanan dengan paham islam serta komponen yang mendasari kokohnya agama islam. Dengan pemahaman ini, kita sebagai orang awam akan berpendapat bahawa agama islam itu tidak dapat bergandengan dengan filsafat. 

Paham ini, dengan cepat mandarah daging dan menjadi pengetahuan umum baik dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Filsafat seringkali diartikan sebagai jalan kepada kesesatan, hingga pemakaian filsafat dalam lini agama islam akan dianggap sebagai sarana pemberontakan dalam sebuah keyakinan. Namun, dalam reliatasnya, agama islam dan filsafat memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dan saling bergandengan. Mari kita bahas lebih lanjut pembahasan kebersamaan filsafat dengan agama.

Pertama-tama mari kita jelajahi konsep filsafat dan agama islam secara singkat. Filsafat merupakan usaha manusia untuk memahami realiatas, eksistensi, pengetahuan, logika, dan etika secara rasioanal. Filsafat mengajak manusia untuk bertanya tentang makna kehidupan, tujuan eksistensi, dan hakikat diri. 

Di sisi lain, agama islam sangat gencar mengajak umatnya untuk menumbuhkan dan memperkokoh kepercayaan akan adanya tuhan, mengenalkan praktik-praktik spiritual, pemahaman mengenai eksistensi diri, serta panduan moral dan etika bagi umatnya. Kebersaman filsafat dan islam dapat dimulai dengan memahami bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama, walaupun melalui pendekatan yang berbeda. Keduanya secara hakikat meniti jalan menuju kebenaran. 

Filsafat mencari pemahaman rasional atas kehidupan dan eksistensi, sementara agama menawarkan panduan spiritual dan moral melalui kepercayaan akan adanya kekuatan Ilahi. Namun, pada intinya keduanya bertujuan untuk membawa makna dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun