Mohon tunggu...
Nabila Salsa Kirani
Nabila Salsa Kirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - TELKOM UNIVERSITY

INDONESIA NEGARA YANG KAYA DAN AUTENTIK

Selanjutnya

Tutup

Seni

Musik Tradisional Celempung Harus Mengglobal Lewat Gen Z

14 November 2023   01:32 Diperbarui: 14 November 2023   03:35 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : By Nabila Salsa Kirani 

Indonesia merupakan negara multikultural dengan ke autentikannya yang beragam mulai dari suku, ras, kepercayaan, agama bahasa,seni, tradisi, bahkan sampai makanan. Dengan semua keunikannya yang dimiliki oleh Indonesia membuatnya tampak istimewa, karena banyak warisan berharga yang turun temurun dan akan berguna untuk generasi selanjutnya di masa depan. Namun ironisnya gempuran teknologi yang menguasai dunia, membuat semua orang berlomba-lomba untuk menciptakan sesuatu yang modern seperti AI dan serba praktis atau dengan kata lain terjadi modernisasi yang telah menjadi konsumsi sehari-hari bagi generasi Z , akibatnya membuat beberapa kesenian khas milik Indonesia terancam punah. Justru hal ini sangat menghawatirkan dimana generasi Z  kurang memahami pentingnya budaya lokal, dan menganggap budayanya sendiri terkesan kuno sehingga mereka terus mengkiblatkan dirinya dengan budaya barat.


Musik tradisional sebagai salah satu keberagaman Indonesia merupakan seni budaya yang diwariskan turun temurun oleh nenek moyang dan berkembang di suatu daerah tertentu, kini mulai tergeser dengan alat yang lebih modern karena tempat pembuatan alat musiknya pun sudah hampir tidak ada yang memproduksi. Jika pun ada hanya dapat kita temukan di pedesaan terpencil bersamaan dengan orang-orang yang sudah tua, melihat kejadian ini warga lokal menjadi kunci utama dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia agar tetap dikenal dan terjaga.

ASAL USUL CELEMPUNG BAMBU

Seperti yang dilakukan warga adat Sunda, Jawa Barat yang masih mempertahankan cita rasa lokalnya dengan menggunakan kesenian alat musik yang berbahan dasar bambu  yang mereka buat sendiri dengan panjang 50-70cm bernama Celempung. Alat musik Celempung ini merupakan waditra yang berperan sebagai pengatur irama lagu seperti kendang, lalu dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pemukul yang sama-sama dari bambu dan ujungnya dibalut kain agar menghasilkan suara yang nyaring. Biasanya dalam memainkan waditra ini tidak sendirian, melainkan dilengkapi waditra lain seperti kecapi, goong buyung, rebab dan suling.  


Istilah celempung bermula dari suara tiruan yang dihasilkan suara percikan air atau dengan kata lain " icikibung ", permainan tradisional yang biasa dimainkan para gadis yang sedang mandi disungai. Dengan cara memukul telapak tangan dengan gerakan tikus di atas permukaan air sehingga menghasilkan bunyi yang khas yaitu " Celempung". Seiring berjalannya waktu Celempung menjadi salah satu jenis musik tradisional yang diikut sertakan dalam acara upacara adat, pernikahan ataupun khitanan ( Sunatan ).  Bila kita perhatikan Celmpung itu memiliki beberapa bagian yang terdiri dari "Sirah" sebagai penutup pinggir sebelah kiri , "Pongpok" sebagai penutup pinggir sebelah kanan, " Talingkup " sebagai penghubung kedua utas sembilu, " Nawa" sebagai lubang suara", dan "Baham" sebagai penghasil suara.Cara memainkan Celempung terbilang unik dan tidak mudah karna memerlukan skill yang harus diasah, Celempung dimainkan dengan dua cara yaitu kedua alur sembilu dipukul secara bergatian  menyesuaikan dengan ritme yang diinginkan dan diolah mengenakan tangan kiri untuk mengatur volume yang dieluarkan dari badan Celempung.


 Sebagai penerus bangsa, Generasi Z harus bisa mengendalikan diri dan menyeimbangkan antara modernisasi dengan budaya lokal karena itu semua adalah aset bangsa. Justru kedatangan teknologi ini harus menjadi tantangan baru bagi para Generasi Z dengan memanfaatkan  teknologi dalam memperkarya pengetahuannya tentang budayanya sendiri sambil menerapkan Culture Experience dan Culture Knowladge untuk menghidupkan kembali toleransi, solidaritas, dan kekeluargaan.

Referensi :


Kurniasari, M. I. (2014, Agustus O2). Celempung. Retrieved from Budaya Indonesia : https://budaya-indonesia.org/Celempung-1


Susilawati. (2023, Juni 18). Menulusuri Keunikan Celempung dan Nilai-nilai Budaya serta Keindahan Musik Tradisional Sunda. Retrieved from Bandung Insider.com: https://www.bandunginsider.com/bandung-raya/8939180130/menelusuri-keunikan-celempung-dan-nilai-nilai-budaya-serta-keindahan-musik-tradisional-sunda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun