"Wajahmu, terlihat murung. Tidak tampak seperti biasanya." Ucapku lirih pada salah satu teman wanitaku di kantor.
"Hatiku hancur saat menerima kenyataan jika adikku terkena PHK (Program Henti Kerja)," ucapnya sedikit terbata-bata.
Perasaanku tentu bersedih. Di saat seperti ini yang masih dalam wabah covid-19 harus merelakan sumber penghasilan utamanya. "Mau makan apa" seraya terselip dalam benakku "mau bayar kontrakan dengan apa" tentu hal ini menjadi hal yang amat rumit.Â
Tapi, tak kutampakkan kesedihanku di hadapan teman wanitaku. Aku justru mengajukan beberapa saran salah satunya adalah mengajaknya untuk segera ke kamar mandi mengambil wudhu.Â
Serumit apapun masalah kehidupan yang sedang dihadapi, percayalah jika kamu bisa melewati.
Kuberikan kepadanya sebuah buku yang bertulislan arab yakni Al-Quran. "Bacalah!" karena yang ku tau saat ini sedang kamu butuhkan. Ia pun mengambil kemudian membacanya. Dengan beruraian air mata ia membaca lantunan ayat suci Al-Quran.
Baca juga: Menikahlah dengan Dia
Selang satu jam, ia menuju tempat kerjaku dan berkata "Naoni, terimakasih." sembari merangkul dan mengelus punggungku.
Aku pun terheran-heran. Aku rasa tidak melakukan sesuatu hal yang besar. Namun, ia berkata "Aku ikhlas dengan apa yang menimpa adikku. Karena aku tau jika Allah memiliki rencana yang jauh lebih indah dari rencananya."
Akupun menganggukkan kepala sembari meneteskan air mata.
Baca juga:Harapan bagi Sepasang Kekasih yang Memilih LDR