Namanya Maudya Aira Natasyah Anggiya terlahir dari pelosok negeri Indonesia. Lingkungan sekitar memanggilnya dengan sebutan Ai. Lain hal tetangga di sekitar teman sebaya dan sekolah Ai justru memanggil Ai dengan nama panggilan Arang.Â
Wanita yang tumbuh dari keluarga yang sangat sederhana begitu antusias dalam mengejar pendidikan yang di raihnya, lihat saja meski teman-teman di sekitar membuli, mencaci dan mengejek Ai tak patah semangat untuk mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang dokter.Â
"Ai, jujur saja ibu tak sanggup jika harus membiayai kuliah kamu untuk mengambil jurusan kedokteran." sahut ibu Ai.Â
"Ibu, Ai tak akan meminta apapun dari ibu kecuali satu, doa." Senyum Ai sembari memandang sang ibu.Â
"Hai Arang!" sahut teman bermain Ai menyapa Ai yang sedang bergegas menuju bis. Pandangannya begitu rumit begitu juga dengan pikirannya yang begitu bercabang. Keputusannya untuk mengambil beasiswa kedokteran tidklah mudah.Â
***
19 tahun kemudian terlihat sebuah mobil mewah yang terparkir di depan rumah Ai. "Mobil siapa itu bu Romlah?" tanya seorang tetangga ke ibu Ai yang baru saja pulang berbelanja sayur. "Saya juga tidak tau," jawab ibu Ai sembari bergegas menuju rumah.
"Pak, Â pak!!! " teriak ibu Ai.Â
"Ibu... " sambil mencium tanganÂ
"Ini siapa, pak?"
"Ini Ai, bu?"