Lagi, lagi dan lagi. Seolah pertanyaan itu tak habis terpangkas oleh angin yang menghempas
Seketika ku tundukkan kepala bagaimana aku bisa melangkah melewati titik terendah
Hingga mencapai sebuah titik yang sebagian orang menginginkannya
Lalu, apa aku masih sanggup sendiri? Â Setelah melihat teman seperjuangan hampir semuanya telah berpendampingan
Apa aku masih sanggup? Melakukan apapun tanpa dukungan dari seseorang sebagai penyemangat
Duduk menikmati angin di tepian pantai sembari menunggu matahari terbenam
Melihat sepasang kekasih bercakrawala indahnya sungguh mempesona
Apa salah jika aku juga mengharapkan hal demikian? Bertemu dengan seseorang yang tulusnya tak sebanding dengan segalanya
Apa aku masih sanggup? Berpergian seorang diri tanpa seseorang yang berada di samping dan menggandeng tangan?
Apa aku masih sanggunp? Datang ke kondangan dengan segudang pertanyan dari para tamu undangan?Â
Sanggup atau tidak dengan segudang pertanyaan dari seseorang tampaknya tergantung bagaimana menyikapinya