"Sudah berapa kali saya katakan. Jangan dekati suami saya lagi! " ujar bu Rani dengan emosi
"Saya ngga akan biarkan pak Roni kembali ke pelukan kamu sebelum harta yang dimilikinya habis!" sambungnya sambil mencabik wajah bu Dun.Â
Bu Dun hanya diam diperlakukan demikian tanpa mau melawan. Matanya berlinang barulah bu Rani melepaskan tangannya dari wajah bu Dun.Â
Bu Dun memanglah orang yang tertutup mengenai masalah pribadi. Â Ia memilih memendam masalah pribadinya kepada anak-anak mapun tetangga.Â
Beberapa tahun ini pak Roni tidak mengunjungi pak Dun karena ia telah pindah tempat tinggal. Setelah kekayaannya raib di bawa bu Rani ia bertindak ke rumah bu Dun untuk menengok keadaannya.Â
Pak Roni terkejut melihat mantan istrinya yang jauh dari biasanya. Kedua tangan bu Dun di rantai begitu juga dengan kedua kakinya. Matanya melotot dan mulutnya terus berteriak "Hancur!"Â
Pak Roni yang membawa buah tangan langsung ia lempar dan bergegas menuju bu Dun.Â
"Dun! Â Apa yang telah terjadi?" tanya pak Roni dengan heran.Â
"Apa bapak tidak sadar jika ini perbuatan bapak?" tanya Lasmi anak pertama.Â
"Setiap hari ibu menangis atas perbuatan bapak yang tega meninggalkan ibu. Â Belum dengan mantan istri bapak yang terus mengancam dan meneror ibu!"
"Apa bapak tidak cukup membuat ibu seperti ini?" Teriak Lasmi dengan menangis.