Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Penghujung Februari

27 Mei 2020   20:26 Diperbarui: 27 Mei 2020   20:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Semenjak kau curahkan isi perasaan mu pada ku

Berkali-kali aku ragu

Beberapa kali pula aku menolak persaaan mu terhadap ku

Hanya saja kau adalah orang yang tak kenal malu juga keras kepala

Mana ada laki-laki yang sudah di tolak berulang kali masih terus berharap dengan wanita seperti ku yang juga sama keras kepala

Hampir setiap minggu kita bertemu 

Hanya sekedar makan bersama juga melepas rindu

Dalam hitungan bulan kita lalui perjalanan 

Tak sedikit orang yang membicarakan tentang mu pada ku

Orang hanya melihat tampilan mu dari luar tanpa tau bagaimana kau bersikap

Aku tau jika tak ada makhluk yang sempurna di dunia ini

Karena itu aku lebih memilih mendengarkan perkataan mereka kemudian mengabaikannya

Menjelang satu tahun perayaan hubungam

Sudah ku rencanakan untuk membuat sebuah kejutan

Di sebuah tempat dengan balutan kue yang bertuliskan "happy anniversary" di hari perayaan

Namun tak ada yang menduga jika hal ini akan terjadi

Terjadi sebuah krikil hingga menjadikan hubungan renggang

Hembusan ombak yang menjadikan hubungan menjadi terombang-ambing

Bagiku itu sudah cukup, seseorang yang pernah mengisi hati dan keseharian ku kini berubah

Menjadi seseorang yang telah menggoreskan luka dan menanamkan kecewa

Di penghujung februari jika sebagian orang mengenal dengan hari kasih sayang

Untuk pertama kalinya di bulan ini aku merasa kecewa oleh seseorang yang dulu pernah aku sayang

Di penghujung februari pula aku memilih mundur

Sulit memang, banyak kenangan yang telah kita ukir bersama

Tapi apa boleh buat, ku putuskan untuk mundur secara perlahan

Sebelum untuk melupakan dan menemukan kebahagiaan.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun