Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mantan

16 Mei 2020   09:00 Diperbarui: 16 Mei 2020   08:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wolipop.detik.com

Mantan, ada orang yang ketika mendengar kata mantan menjadi emosional sampai-sampai mengelus dada bahkan sampai menangis. Mantan tidak lain adalah seseorang yang dihadirkan oleh Tuhan untuk mengisi kosongnya relung hati, mengukir kenangan dan berakhir dengan perpisahan.  

Bersama mantan pula sesorang pernah merasakan manisnya menjalin hubungan, bertukar cerita, berbagi kebahagiaan satu sama lain, bertukar pendapat yang kadang sedikit memunculkan sebuah pertikaian tapi,  itu semua hanya sementara toh besok juga baikan lagi. 

Mungkin sebelum seseorang menjadi mantan banyak sekali sanjungan yang diberikan terhadap pasangan namun setelah keadaan berubah seseorang yang begitu disayangi dan dicintai saat ini telah menjadi mantan yang menyakitkan. Semenjak mutuskan untuk berpisah dengan pujaan hati tentu hari-hari menjadi amat berbeda dari mulai tidak ada lagi seseorang yang senantiasa memberi kabar baik melalui telpon atau hanya sekedar melalui pesan. 

Untuk kamu yang saat ini memiliki mantan, lepaskan dia hapus semua kenangan bersamanya.  Tidak mudah memang,  tapi apa boleh buat mantanmu telah bahagia dengan orang lain,  masa iya kamu terus menerus terpuruk bersama kenangan mantan, melihat lagi foto-foto indah bersama mantan,  baca berulang-ulang chat mantan.  Bangkitlah dan mulai menata dan perbaiki diri. Jika duku sebelum menjadi mantan kamu anggap dia sebagai pasangan yang amat istimewa kini berubah menjadi orang yang pemberi kecewa. Jika orang beranggapan "mantan terindah" sejatinya yang namamya mantan hanya akan memberikan kenangan dengan luka yang amat dalam yang sedikit sukit untuk dilupakan............. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun