Rini kembali bekerja ke tempat duduk menghadap komputer setelah jam istirahat berlalu, wajahnya sumringah seolah tak ada sesuatu yang terjadi menyelimuti hatinya. Selang beberapa waktu hp nya bergetar, ia sengaja mengabaikan pesan yang ada di hp untuk fokus terhadap pekerjaannya.Â
Rini bekerja di salah satu perusahaan di kota metropolitan. Ia tinggal bersama dua rekannya di rumah dinas setelah kenaikan jabatan yang diraihnya beberapa bulan lalu. Jauh dari orang tua menjadikannya sebagai wanita yang tumbuh dengan pribadi yang mandiri dan keatif.Â
Seperti biasanya setiap malam selasa di kantornya mengadakan kegiatan makan bersama sebagai wujud kekeluargaan. Beberapa anggota staf menyarankan untuk makan di makanan Jepang dan sebagian lagi menyarankan untuk makan di tempat biasa. Hp Rini terus bergetar selama perjalanan lagi-lagi ia masih belum sempat membuka isi pesan di hp lantaran ia harus fokus menyetir.Â
Sesampainya di tempat makanan Jepang, ketujuh rekannya sengaja masuk terlebih dahulu untuk memesan makanan sedangkan Rini tampaknya masih berada di dalam mobil. wahajnya tertunduk saat melihat hp yang di gengggam tangan kanannya.Â
"Apa karena jabatanmu sudah tinggi hingga kamu lupa akan kehadiranku,"
"Kamu sudah tau konsekuensi apa yang akan terjadi jika kita menjalin LDR,"
"Mungkin sestelah ini kamu akan menjalin kedekatan dengan laki-laki lain yang mampu membahagiakanmu,"
"Aku tidak tau mengapa semenjak kenaikan jabatan, kamu hanya membaca isi pesan tanpa membalas pesanku,"
"Apa kamu lupa perjuanganku selama ini, apakah akan kau anggap sebagai angin lalu yang mudah untuk kamu lupakan?"
Begitulah isi pesan Rudi laki-laki yang sedang dekat dengan Rini. Rini menjalin kedekatan dengan Rudi hampir dua tahun setelah mereka memutuskan untuk menjalin kedekatan meski dengan jarak jauh. Saat itu Rini sedang mengetik pesan hanya saja tiba-tiba Aldo menelponnya.
"Nyasar dimana Rin, kita sudah memesankan makanan untukmu,"