Mohon tunggu...
nabila shahara pertiwii
nabila shahara pertiwii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya adalah membaca buku dan mempelajari hal-hal baru, terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan. Saya sangat menikmati menggali topik-topik yang bisa memperluas pengetahuan saya, terutama yang berhubungan dengan keberlanjutan dan bagaimana manusia mempengaruhi alam. Bagi saya, membaca bukan hanya tentang memperoleh informasi, tetapi juga cara untuk terus berkembang dan lebih peduli terhadap kondisi dunia sekitar. Saya percaya bahwa dengan memahami lebih dalam tentang isu-isu lingkungan, saya bisa berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan bumi untuk generasi mendatang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perubahan Iklim Mengancam Sektor Pertanian Dan Kesehatan Manusia

18 Desember 2024   08:08 Diperbarui: 18 Desember 2024   08:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
    Sumber Gambar : Paxel.com

                 

                 Kekeringan pada sektor pertanian                        Sumber Gambar :Paxel.com      
                 Kekeringan pada sektor pertanian                        Sumber Gambar :Paxel.com      

Kekeringan pada sektor pertanianSumber Gambar :Paxel.com
Kekeringan pada sektor pertanianSumber Gambar :Paxel.com

Perubahan iklim merupakan suatu permasalahan yang menjadi pusat perhatian dan memerlukamperhatian khusus karena memiliki dampak yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup umat manusia kedepan nya.salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pertanianJika dampak dari perubahan iklim  tersebut tidak di tangani secara serius dan berkelanjutan,maka ada kemungkinan di masa yang akan datang terjadi kelangkaan sumber pangan.Maka dari itu,perlu adanya kesadaran dari masing masing umat manusia  untuk senantiasa berupaya melakukan kegiatan yang ramah lingkungan dan menjaga lingkungan sekitar unuk dapat meminimalisir perubahan iklim.Dengan melakukan upaya perubahan tersebut di harapkan dapat dapat diikuti oleh banyak orang sehingga akan menjadi kebiasaan baik dikemudian hari tentunya untuk meminimalisir perubahan iklim.

2. Perubahan Iklim Mengancam Kesehatan dan Lingkungan Manusia

Sumber Gambar :Paxels.com
Sumber Gambar :Paxels.com

Pemanasan global telah menjadi ancaman serius bagi lingkungan hidup dan kesehatan manusia di seluruh dunia. Pada pertemuan tahunan di Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa perubahan lingkungan yang signifikan berhubungan erat dengan meningkatnya sejumlah penyakit menular, yang dapat membahayakan kehidupan manusia (WHO, 2021).   Berbagai faktor yang terkait dengan pemanasan global, seperti deforestasi, polusi, pembangunan perkotaan, serta konversi lahan untuk pertanian dan pertambangan, turut memperburuk kondisi ini.

Kerusakan ekosistem pesisir juga berkontribusi pada munculnya penyakit baru yang semakin sering terjadi, khususnya di daerah-daerah yang rentan terhadap perubahan iklim. Penyakit parasit, misalnya, kini semakin umum, terutama di kawasan yang terpengaruh kekeringan.  Data WHO mencatat bahwa setiap tahunnya, sekitar 3,7 juta orang meninggal akibat kekurangan gizi, 1,9 juta karena diare, dan 0,9 juta karena malaria.

Perubahan iklim turut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kemampuan untuk menanam makanan, akses ke sumber daya air, dan penyebaran penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah (DBD), chikungunya, dan Zika, kini tersebar lebih luas, mempengaruhi populasi di berbagai negara di dunia.  Pemanasan iklim yang meningkat juga berperan dalam timbulnya bencana alam, seperti kekeringan dan banjir, yang secara langsung berdampak pada kesehatan manusia.

Aedes Aegypti nyamuk penyebab demam berdarahSumber Gambar: pexels.com
Aedes Aegypti nyamuk penyebab demam berdarahSumber Gambar: pexels.com

Gangguan panen akibat kekeringan menurunkan kualitas gizi masyarakat, sementara korban banjir rentan terhadap penyakit seperti diare dan leptospirosis. Selain itu, kebakaran hutan yang sering terjadi akibat pemanasan global menyebabkan kabut asap yang mengancam kesehatan, dengan partikel-partikel halus serta oksida karbon dapat memicu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD). 

Lebih lanjut, polusi udara yang dihasilkan dari kebakaran hutan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, masalah kesehatan pada kehamilan, serta infertilitas pada wanita. Perubahan iklim juga meningkatkan radiasi ultraviolet (UV) yang sampai ke permukaan bumi, yang dapat menyebabkan kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan mutasi genetik.  Selain itu, ekosistem yang berubah juga memberi ruang bagi nyamuk untuk berkembang biak lebih luas, yang berujung pada meningkatnya jumlah kasus DBD dan penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor lainnya. Beberapa spesies, seperti Aedes aegypti (nyamuk penyebar demam berdarah), virus, bakteri, dan Plasmodium (penyebab malaria), semakin resisten terhadap obat-obatan akibat perubahan iklim yang semakin ekstrem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun