Mohon tunggu...
nabila shahara pertiwii
nabila shahara pertiwii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya adalah membaca buku dan mempelajari hal-hal baru, terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan. Saya sangat menikmati menggali topik-topik yang bisa memperluas pengetahuan saya, terutama yang berhubungan dengan keberlanjutan dan bagaimana manusia mempengaruhi alam. Bagi saya, membaca bukan hanya tentang memperoleh informasi, tetapi juga cara untuk terus berkembang dan lebih peduli terhadap kondisi dunia sekitar. Saya percaya bahwa dengan memahami lebih dalam tentang isu-isu lingkungan, saya bisa berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan bumi untuk generasi mendatang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perubahan Iklim dan Kanker Kulit : Ancaman yang semakin Dekat

13 Desember 2024   22:37 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan iklim bukan hanya sebatas masalah lingkungan belaka; ia adalah ancaman serius bagi kesehatan manusia,termasuk pada kesehatan kulit manusia. Pada beberapa Dekade Terakhir,jumblah kasus kanker kulit meningkat terutama melanoma dan jenis kanker kulit non-melanoma, meningkat secara drastis.Penelitian global menunjukan bahwa salah satu dari penyebab utama lonjakan ini adalah meningkatnya paparan radiasi ultraviolet (UV),peningkatan radiasi ultraviolet (UV) di sebabkan oleh pemanasan global,penipisan lapisan ozon dan polusi udara

Radiasi UV merupakan penyebab utama dari kanker kulit.Ketika Lapisan ozon yang berfungsi melindungi kita dari sinar matahari semakin menipis,maka lebih banyak radiasi UV yang sampai ke permukaan bumi. Dampaknya sangat nyata,terutama pada negara-negara dengan tingkat paparan sinar matahari tinggi, seperti Selandia Baru dan Australia,Negara tersebut kini menghadapi angka kanker kulit tertinggi di dunia.Di Negara Australia,Angka kanker kulit melonjak bahkan lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1969.

Namun,bukan hanya penipisan ozon yang berbahaya, Pemanasan global pun ikut serta meningkatkan suhu bumi sehingga memperburuk kondisi yg sedang di hadapi saat ini.Suhu bumi yang lebih tinggi dari biasanya membuat banyak orang lebih lama terpapar sinar matahari tanpa perlindungan yang cukup.Ditambah lagi dengan, Polusi udara yang semakin parah di sebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang memperburuk paparan radiasi UV.akan semakin memperbesar risiko kanker kulit 

Peringatan para ahli : meskipun sudah ada upaya untuk mengatasi penipisan ozon melalui protokol internasional,dampak dari perubahan iklim terhadap kesehatan kulit manusia akan terus meningkat dalam beberapa dekade kedepan.Maka dalam hal ini kita berada dalam ambang bencana kesehatan global yang tidak bisa di hindari tanpa adanya tindakan yang lebih tegas & segera.Penurunan Dari polusi udara dan gas rumah kaca menjadi kunci utama untuk melindungi kita dari ancaman kanker kulit yang semakin nyata.

Kanker kulit buka hanya sekedar masalah medis; ini merupakan beban ekonomi dan sosial yang kian menumpuk.Biaya pengobatan kanker kulit yang semakin mahal hanya akan memperburuk krisis saat ini.Maka dari itu,kita tidak bisa diam dan Munggu lebih lama Setiap Individu harus selalu lebih waspada terhadap ancaman ini dan harus sesegera mungkin mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti menggunakan tabir Surya dengan benar dan menghindari paparan dari sinar matahari dengan waktu yang cukup lama dan berlebihan

Meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara perubahan iklim dan kanker kulit adalah langkah pertama yang sangat penting. Tanpa kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari pemerintah serta masyarakat, kita akan terus terjebak dalam ancaman yang semakin dekat ini, tanpa jalan keluar yang jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun