Konten satwa liar yang dipelihara oleh berbagai public figure pastinya sudah banyak lalu-lalang di media sosial kita. Sebenarnya, berfoto bersama satwa liar adalah isu yang sudah lama terjadi.Â
Tetapi seiring berkembangnya teknologi, isu ini menjadi ramai karena foto dan video bersama hewan liar dapat dengan mudah dibagikan melalui internet. Sekilas, foto dan video bersama satwa liar memang lucu dan menghibur. Namun, sadarkah kita pada dampak buruk di baliknya?
Mengutip dari artikel National Geographic di 2019, banyak satwa liar yang menderita akibat dari tren foto ini. Contohnya adalah harimau di Phuket Zoo, Thailand, yang diikat dengan rantai pendek agar ia tidak bisa berdiri. Harimau ini umumnya sudah dipotong cakarnya untuk melindungi pengunjung yang ingin mengambil foto bersama.Â
Kasus lain adalah lumba-lumba di Rio Negro, Brazil, yang diumpan oleh pihak operator agar naik ke permukaan dan dapat disentuh langsung oleh pengunjung. Banyak goresan luka di kulit lumba-lumba timbul akibat dari gesekan sesama lumba-lumba yang berebut umpan.
Banyak dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari tren ini apabila tidak mengikuti etik, seperti kematian dan penderitaan satwa, ancaman terhadap spesies di alam liar akibat perburuan, hingga dampak pada manusia seperti luka atau kematian.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI