Mohon tunggu...
Nabila Salwa Kurniawan
Nabila Salwa Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

reading books

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengapa Masyarakat Harus Beralih Ke TV Digital?

14 Juni 2022   21:50 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:08 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Mengapa masyarakat Indonesia harus segera beralih ke TV digital? Bagaimana dengan nasib TV analog, apakah masih bisa digunakan atau sudah tidak bisa lagi dipakai untuk kedepannya? Apa saja keunggulan serta kekurangan dari TV digital ini? Berikut penjelasannya.

Indonesia bisa dibilang mengalami keterlambatan dalam peralihan TV analog ke TV digital diantara negara lain, negara di Eropa dan juga di Timur Tengah sudah selesai peralihan TV digital sejak satu dekade lalu. Di ASEAN, Malaysia dan Singapura sudah melakukan Analog Switch Off (ASO) sejak tahun 2019 lalu, juga ada Thailand dan Vietnam sudah melakukan ASO pada tahun 2020. Negara-negara di kawasan Eropa, Afrika, dan juga Asia sudah merencanakan keputusan perpindahan bersama sejak 2015 untuk segera menuntaskan migrasi televisi dari analog ke digital.

TV analog sendiri adalah televisi yang terbatas dalam menerima sinyal dan juga antena UHF (Ultra High Frequency) yang masih berbentuk analog dapat rentan mengalami noise, gangguan dan juga distorsi. TV analog mempunyai bentuk tabung yang memiliki ukuran yang besar, namun ada juga TV analog yang datar yang disebut LCD atau LED yang masih mampu menangkap siaran analog. Kominfo menyebutkan bahwa TV analog ini termasuk boros di mana satu stasiun televisi bisa menempati satu frekuensi yang mampu digunakan 6-12 stasiun televisi di TV digital.

Sedangkan TV digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan gambar, suara, dan juga data ke pesawat televisi. TV digital menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi akan menghadirkan gambar yang lebih bersih, serta suara yang lebih jernih.

Siaran televisi analog sudah menemani masyarakat selama kurang lebih dari 60 tahun di Indonesia, dan pemerintah sudah merencanakan akan menggantikan TV analog ke TV digital paling lambat adalah tanggal 2 November 2022. Namun jangan takut, dalam peralihan TV analog ke digital ini masyarakat tetap bisa menikmati siaran televisi melalui TV analog dengan merubah sinyal antena di rumah atau dengan bantuan Set Top Box atau STB yang harganya sudah diperkirakan sekitar Rp 150 ribu sampai dengan Rp 300 ribu. Pemerintah juga sudah mengumumkan akan memberikan Set Top Box gratis kepada masyarakat yang kurang mampu. Pendistribusian tersebut akan dilakukan mulai tanggal 15 Maret hingga 30 April 2022. Cukup mampu meringankan beban masyarakat yang masih menggunakan TV analog tetapi kurang mampu untuk membeli televisi atau antena yang bisa menangkap sinyal digital.

Namun masyarakat juga harus memperhatikan beberapa hal jika ingin mengubah ke siaran TV digital:

  1. Memastikan daerah tersebut sudah tersedia siaran TV digital.
  2. Memiliki antena UHF (Ultra High Frequency) untuk antena dalam serta luar ruangan.
  3. Juga memastikan bahwa TV sudah dilengkapi dengan STB DVBT2 untuk bisa menerima siaran digital.
  4. Setelah tersambung semua, hidupkan TV lalu ubah ke AV. Pilih opsi pengaturan dan pilih auto scan untuk memindai siaran TV digital.

Penghentian TV analog juga sudah mulai direncanakan sejak tahun 2018 hingga kini tahun 2022 dan akan dibagi menjadi tiga tahap. Penghentian tahap satu sudah dilakukan sejak tanggal 30 April 2022, mencakup 56 wilayah dengan jumlah sebanyak 166 kabupaten/kota. Tahap kedua akan diberlangsungkan pada tanggal 25 Agustus 2022 perkiraan mencakup 31 wilayah dan dengan jumlah 110 kabupaten/kota. Tahap terakhir yaitu tahap ketiga akan dilaksanakan pada tanggal 2 November 2022 mencakup 25 wilayah dengan jumlah sekitar 63 kabupaten/kota.

Lalu bagaimana dengan TV analog? apakah masih bisa digunakan, atau sudah tidak terpakai di masa depan?
Bagi masyarakat yang masih memiliki TV analog sebisa mungkin untuk tidak dibuang atau diganti, sebab TV analog akan selalu bisa digunakan dan dimanfaatkan sampai kapanpun, yang terpenting ada Set Top Box atau antena TV digital. Bagi masyarakat Set Top Box adalah pilihan yang tepat, tanpa perlu mengeluarkan biaya lebih, masyarakat mampu menonton tayangan televisi digital. Tanpa takut untuk tidak bisa menonton siaran televisi lagi.

Mengapa harus beralih ke TV digital? Berikut keunggulan dari TV digital dan keuntungan beralih ke TV digital.
Memudahkan transmisi data berjumlah besar dalam tempo cepat. Data berkualitas tinggi mencakup gambar bersih dan juga suara jernih. Migrasi siaran televisi analog ke digital mampu menghemat pita frekuensi hingga 112HMz. Ketersediaan frekuensi setelah migrasi siaran ke TV digital akan sangat berdampak pada jaringan 5G di Indonesia, di mana masyarakat akan dapat merasakan internet yang sangat cepat di jaringan 5G ini. Perlu masyarakat ketahui, bahwa TV digital ini bersifat layanan free to air atau bisa dikatakan masyarakat tidak perlu membayar biaya berlangganan apapun dan mengeluarkan uang sepeserpun karena TV digital bukan televisi streaming seperti vidio, mola, mivo, dan lain-lain. Di TV digital ini masyarakat bisa melihat jadwal siaran secara gratis atau yang disebut Electronic Program Guide (EPG), EPG ini hanya bisa diakses pada televisi berlangganan atau TV streaming, namun jika masyarakat sudah beralih ke TV digital maka pengguna televisi digital mampu mengakses EPG secara gratis. Keunggulan TV digital juga menjadikan internet yang lebih cepat, jika dulu TV analog menggunakan spektrum yang kurang cepat kini spektrum tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kecepatan di TV digital dan spektrum tersebut akan menjangkau area-area sulit salah satu contohnya adalah basement.

Nah berikut beberapa keunggulan yang bisa saya sebutkan, namun akan kurang jika tidak ada kekurangan yang disebutkan. Berikut kekurangan dari TV digital agar masyarakat lebih mengetahui.
Meski rencana peralihan ke TV digital sudah direncanakan cukup lama sayangnya jangkauan TV digital masih belum merata dibeberapa daerah, masih ada beberapa siaran televisi nasional yang belum mampu menghadirkan tv digital di daerahnya. Masyarakat juga masih belum terlalu paham dalam mengoprasionalkan TV digital ini, karena di Indonesia masih terbilang baru sehingga masih banyak yang mempelajari TV digital ini, bahkan SDM atau Sumber Daya Manusia di sisi penyiaran masih harus mempelajari tentang TV digital ini. Dalam kekurangan TV digital ini kerugian teknis juga akan berdampak karena penyiar akan dipancarkan melalui penyiaran multiplesking yang akan berimbas kepada pemancar televisi lokal yang tidak lagi digunakan. Sayangnya secara teknis masih sering terjadi cliff effect dan blank spot atau bisa disebut ketidakstabilan penerimaan sinyal digital yang dibilang lemah sehingga dapat menyebabkan putus-putus atau patah-patah atau yang lebih parahnya tidak akan ada gambar jika pesawat televisi tidak menerima sinyal sama sekali.

Sudah dijelaskan dalam artikel ini mengapa masyarakat harus segera beralih ke TV digital, lalu nasib TV analog kedepannya juga keunggulan serta kekurangan TV digital. Kini masyarakat harus lebih paham bahwa dengan migrasi ke TV digital memiliki banyak manfaat yang pastinya akan sangat menguntungkan masyarakat itu sendiri kedepannya. Jika ingin Indonesia menjadi negara maju maka kitalah yang harus memajukan negara ini. Membantu program-program yang dilakukan pemerintah guna menjadikan Indonesia maju setara dengan negara-negara lain. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun