Depok, 21 Januari 2025 – Dalam upaya meningkatkan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropometri serta pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) secara akurat, telah dilaksanakan pada Pelatihan Kader Posyandu di Aula Balai Desa Depok. Kegiatan ini dirancang dan dilakukan oleh Nabila Salwa Sausan dari jurusan Ilmu Gizi Mahasiswa Undip KKN Tim 1 2025. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang masih sering terjadi di posyandu, yakni kurangnya pemahaman kader mengenai cara pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala) serta pencatatan dan pengisian yang benar dalam KMS.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, kami melakukan survei terkait kendala yang dihadapi kader posyandu dengan mengikuti kegiatan posyandu bersama Bidan Desa Depok. Hasil survei menunjukkan bahwa masih banyak kader yang mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran antropometri dan mengisi KMS secara sistematis dan akurat. Setelah dilakukannya diskusi dengan Bidan Desa Depok, diputuskan bahwa pelatihan ini akan diselenggarakan bersamaan dengan evaluasi rutin kader posyandu yang dilakukan setiap bulan.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, pengukuran antropometri adalah salah satu metode utama dalam menilai status gizi balita dan menentukan intervensi gizi yang tepat. Data dari Kemenkes menunjukkan bahwa sekitar 17,1% balita di Indonesia mengalami stunting, sehingga pemantauan pertumbuhan melalui pengukuran antropometri dan KMS menjadi sangat krusial dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah gizi. Pengukuran antropometri sangat penting dalam pemantauan tumbuh kembang anak karena dapat mengidentifikasi risiko malnutrisi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Pengukuran yang akurat akan membantu tenaga kesehatan dalam menentukan intervensi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.
Selain itu, pengisian KMS yang benar sangat penting dalam pencatatan data kesehatan balita di posyandu. KMS merupakan alat pemantauan pertumbuhan anak yang telah digunakan secara luas di Indonesia dan direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan. KMS membantu mendeteksi dini masalah gizi serta memberikan informasi kepada orang tua mengenai perkembangan anak mereka. Penggunaan KMS yang baik dapat membantu menurunkan angka stunting dengan meningkatkan kesadaran ibu terhadap pentingnya pemantauan pertumbuhan anak sejak dini.
Kegiatan Pelatihan Antropometri dan Pelatihan Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) dilakukan pada tanggal 21 Januari 2025 yang dimulai pada pukul 15.30 WIB, diawali dengan sesi evaluasi rutin oleh Bidan Desa Depok. Setelah itu, dilakukan pemaparan materi mengenai teknik pengukuran antropometri yang benar serta tata cara pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) menggunakan media Power Point. Pemateri menjelaskan bahwa pengukuran antropometri yang akurat sangat penting untuk memantau status gizi balita dan mendeteksi dini gangguan pertumbuhan.
Setelah sesi pemaparan, dilakukan kuis interaktif mengenai pengisian KMS untuk memastikan bahwa para kader memahami cara mencatat dan membaca grafik pertumbuhan balita dengan benar. Antusiasme para kader terlihat dari partisipasi aktif dalam kuis serta diskusi yang berlangsung selama sesi tanya jawab.
Salah satu peserta, Ibu Rina, kader posyandu Desa Depok, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Dulu saya sering bingung bagaimana cara membaca grafik KMS dengan benar. Sekarang saya lebih paham dan bisa membantu ibu-ibu di posyandu dalam memantau pertumbuhan anak mereka," katanya.
Sebagai hasil dari pelatihan ini, peserta juga menerima booklet panduan mengenai cara pengukuran antropometri dan pengisian KMS yang benar. Booklet ini dirancang sebagai referensi praktis bagi kader posyandu dalam menjalankan tugas mereka di lapangan. Diharapkan dengan adanya booklet ini, kader dapat lebih mudah mengingat materi yang telah diajarkan serta menerapkannya dalam kegiatan posyandu sehari-hari.Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para kader posyandu dapat lebih percaya diri dalam melakukan pengukuran antropometri serta pencatatan di KMS, sehingga pemantauan tumbuh kembang anak di Desa Depok menjadi lebih akurat dan efektif. Program serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi kader posyandu dalam mendukung kesehatan anak-anak di semua Posyandu Desa Depok.