( Candiwatu,Pacet ) - Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memiliki program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa akan dibentuk berkelompok dan ditempatkan pada beberapa wilayah di penjuru kota yang telah ditentukan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam berkontribusi pada masyarakat serta menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. KKN kali ini membawa inovasi dalam program kerja “MENGEMBANGKAN SISTEM AKUAPONIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BUDIDAYA IKAN LELE DAN SAYURAN BERKELANJUTAN.” oleh sub kelompok 10 KKN Regular Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.Program ini akan membangun sistem akuaponik terpadu untuk budidaya ikan lele dan sayuran kangkung. Pelaksanaannya meliputi perancangan dan pembangunan sistem akuaponik, pelatihan dan pendampingan mitra, serta pemantauan dan evaluasi hasil. Dengan sistem akuaponik ini, diharapkan produktivitas dan kualitas ikan lele serta sayuran kangkung akan meningkat, serta penggunaan air dan pupuk kimia akan berkurang. Kami merekomendasikan agar pengawasan dan evaluasi rutin dilakukan terhadap sistem akuaponik yang dikembangkan. Selain itu, penting untuk menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat sekitar guna meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam mengelola sistem akuaponik ini.
Setelah melakukan survei dan wawancara dengan warga masyarakat serta perangkat Desa Candiwatu, ditemukan bahwa kurangnya inovasi usaha menjadi salah satu permasalahan utama di desa ini. Salah satu potensi yang belum dikembangkan secara optimal adalah budidaya ikan lele dan produksi sayuran. Padahal, dengan penerapan teknologi yang tepat, seperti sistem akuaponik, potensi ini dapat ditingkatkan untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
Sistem akuaponik merupakan metode budidaya yang menggabungkan akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah) dalam suatu ekosistem yang berkelanjutan. Metode ini memungkinkan penggunaan sumber daya secara efisien, meningkatkan hasil produksi, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengembangkan sistem akuaponik di Desa Candiwatu sebagai solusi untuk mengoptimalkan budidaya ikan lele dan sayuran secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H