Perencanaan saya di semester lima ini diawali dengan kesungguhan. Apapun itu dan bagaimanapun keadaanya saya harus siap menerima dan menyelesaikan semua tugas. Â Dimulai dari mengatur ulang jadwal kapan saja saya harus kerja. Dilihat dari jadwal kuliah yang sudah keluar sesuai SKS yang saya ambil, kemungkinan besar saya kerja dari hari Jumat, Sabtu, dan Minggu
 Di semester lima ini ada beberapa target saya yang ingin saya capai. Pertama, fokus belajar bahasa asing di setiap malam sebelum tidur. Kedua, akhir bulan September ini saya harus beli laptop dengan hasil kerja saya selama dua tahun menabung. Ketiga, laptop itu saya gunakan untuk mendalami desain grafis, penulis surat, dan penulisan artikel. Sebenarnya saya sangat minat tentang programmer dan untuk saat ini, itu saya jadikan sebagai semangat saya menuntaskan semua tugas KPI dengan ketelitian dan ketulusan. Sebab, programmer membutuhkan skill yang sebagian besar itu ada di KPI.Â
 Setelah tuntas semester lima ini, saya harus KKN minimal di luar provinsi. Jikalau Allah merestui saya sangat ingin KKN di luar negeri. Target saya lulus kuliah 3,5 tahun dengan lulusan cumlaude.Â
 Kakak saya selalu mendukung saya dalam keputusan yang saya buat. Bahkan dia mengharuskan saya PPL nanti di perusahaan besar, karena itu akan membuat saya belajar tentang senang dan sedihnya menjadi orang kantoran. Bukan sekedar bicara tentang gaji ataupun tugas yang saya buat benar atau salah tetapi tentang kesiapan mental, perang batin, jatuh bangunnya atas sindiran, dan lain sebagainya.Â
 Saya berpikir sejenak, dari semua perencanaan itu apakah saya bisa? apakah saya tidak takut? apakah saya tidak panik?. "Oh Tuhan, ya Allah ya rabbi ampuni dosa-dosaku". Itulah kalimat yang selalu saya ucapkan jika saya takut, panik, dan ingin menyerah. Â
 Teringat pesan ibu saya yang sekarang menjadi TKW di Malaysia. Setiap saya takut dan panik, ibu sayalah orang yang saya hubungin. Bukan mengadu atau berkeluh kesah tetapi kami bergosip kesana kemari dan diakhir percakapan saya bilang "mak, doakan Bila dan bantu Bila ya mak".
" Mamak tidak bisa bantu apa-apa Bila, yang bisa bantu Bila hanya Allah, perbaiki shalat Bila, perbanyak tahajud dan dhuha ya nak". Damn, hari saya langsung sakit dan sesak. Selama ini saya takut dengan hal-hal yang belum terjadi, parahnya lagi semua itu tentang dunia. Wasallam lah kalau begitu yakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H