Mohon tunggu...
Nabila RizkythaPutri
Nabila RizkythaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

topik: Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Tanaman Herbal dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan di Indonesia

8 Juni 2022   20:00 Diperbarui: 8 Juni 2022   20:03 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi covid-19 memberikan pukulan yang cukup telak bagi sistem kesehatan dunia, tak luput sistem kesehatan di Indonesia. Dunia kesehatan secara global mendapatkan pelajaran yang cukup berharga dimana sistem kesehatan yang ada belum mampu merespons dengan cukup baik perubahan kesehatan karena suatu penyakit.  Topik ini sedang hangat diperbincangkan dan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Health Working Group yang diadakan di Indonesia pada 06 - 08 Juni 2022.

Menurut Bappenas, Ketahanan kesehatan yang masih dinilai kurang dapat disebabkan oleh beberapa hal, yakni;
1. Komunikasi awal resiko tentang resiko suatu penyakit
2. Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka pemantauan ketahanan kesehatan nasional
3. Fasilitas kesehatan yang belum terintegrasi secara menyeluruh
4. Kesadaran masyarakat tentang kesehatan yang rendah

Pada masa pandemi covid-19 ketahanan kesehatan di Indonesia diperburuk karena pengalihan fasilitas kesehatan dalam rangka pemulihan covid-19. Alhasil, terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular yakni TB, malaria, dan kusta.
* Berdasarkan laporan WHO, Indonesia menempati posisi ke-3 dalam hal insidensi TB (301 per 100.000) penduduk pada tahun 2020 dengan cakupan pengobatan TB hanya berada pada 46% dengan tingkat keberhasilan pengobatan sebanyak 83%.
* Kemenkes menyebutkan bahwa Indonesia belum bebas dari penyakit malaria. Provinsi Papua, Papua Barat, dan NTT menjadi provinsi dengan endemis utas tertinggi di Indonesia. Kemenkes menargetkan pada tahun 2030 Indonesia mampu mencapai status bebas malaria.
* Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah kasus kusta tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Meskipun Indonesia saat ini sudah mencapai status eliminasi kusta (prevalensi <1 per 10.000 penduduk) dengan angka prevalensi nasional mencapai 0,49 per 10.000 penduduk pada tahun 2020, namun demikian di tingkat daerah sebanyak 98 kab/kota dan 6 provinsi belum mencapai status eliminasi. Proporsi kasus kusta baru pada anak tahun 2021 sebesar 10,6% dari total kasus (Kemenkes, 2021).

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia masih jauh dari kata cukup untuk mencapai ketahanan kesehatan yang baik. Beberapa pengatasan ketahanan kesehatan dapat dilakukan dengan pembangunan fasilitas kesehatan yang lebih memadai, perluasan penggunaan teknologi dalam rangka meningkatkan komunikasi informasi untuk surveilans dan tracing awal suatu penyakit, serta menggencarkan sosialisasi tentang kesehatan agar masyarakat mencapai titik "Sadar Sehat" agar ketahanan kesehatan di Indonesia segera tercapai.

Dalam penanganan suatu penyakit, masyarakat dapat diberikan pengertian tentang pengobatan menggunakan bahan alam sebagai langkah awal menuju perbaikan kesadaran masyarakat dan ketahanan kesehatan yang baik, serta menggencarkan program pemerintah dalam rangka "back to nature".  WHO (World Health Organization) merekomendasikan penggunaan obat herbal dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat, pengobatan serta pencegahan penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker.

Indonesia telah dikenal sebagai negara yang kaya bahan alam dengan memiliki 30.000 spesies tumbuhan dari 40.000 spesies tumbuhan di dunia. Tanaman yang memiliki manfaat sebagai obat sebesar 9.600 dan 300 spesies tanaman. Oleh karena itu, kekayaan sumber daya alam di Indonesia harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam rangka mencapai ketahanan kesehatan yang baik.

Masyarakat harus memiliki kesadaran tentang kesehatan dengan pemanfaatan bahan bahan alam yang ada di sekitar mereka. Dalam rangka peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat dengan pemanfaatan tumbuhan ini masyarakat harus tau dan paham terlebih dahulu tentang khasiat dari tanaman yang dapat menjadi obat yang ada di sekitar mereka. Apabila masyarakat telah paham tentang khasiat suatu tanaman obat, masyarakat tetap harus diberi binaan tentang cara pemanfaatan, cara pengolahan bahan alam, dan cara budidaya bahan alam tersebut agar nantinya masyarakat dapat melestarikan tumbuhan obat tersebut didaerah mereka,
Peran mahasiswa khususnya jurusan kesehatan sangat vital disini dalam memberikan edukasi tentang isu-isu kesehatan yang ada serta cara pengolahan bahan alam untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat. Sehingga nantinya salah satu aspek dalam meningkatkan ketahanan kesehatan di Indonesia dapat dicapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun