Pola tidur dan kesehatan mental kerap menjadi hal yang sering dikeluhkan oleh para remaja. Mulai dari insomnia, overthinking menjelang tidur, ataupun merasa cemas dan khawatir berlebih terhadap suatu hal. Apakah pola tidur ada keterkaitannya dengan kesehatan mental?
Tidur dan kesehatan mental nyatanya saling berkaitan dan terhubung erat. Kurang tidur diketahui dapat memengaruhi kondisi psikologis dan kesehatan mental seseorang, terutama bagi remaja. Di sisi lain, orang yang memiliki masalah dengan kesehatan mental seringnya juga mengalami gangguan tidur. Seperti insomnia atau susah tidur di malam hari.
Tidur merupakan dasar bagi kesehatan dan perkembangan remaja, sama halnya seperti mendapatkan nilai yang baik di kelas. Saat ini dilaporkan 2/3 remaja mengalami kekurangan tidur.Â
Bagi beberapa remaja yang mengalami kondisi krisis pada masa transisi dari remaja akhir menuju dewasa awal atau yang biasa disebut sebagai quarter life crisis, pola tidur menjadi hal yang patut disorot.Â
Karena bagi remaja yang mengalami kekurangan tidur, kualitas tidur yang buruk, dan pola tidur yang tidak teratur berkaitan dengan suasana hati yang buruk, metabolisme terganggu, hingga masalah pada kulit.
Kurang tidur sesekali mungkin tidak dapat dihindari oleh beberapa kalangan remaja akhir karena aktivitas yang cukup padat, mulai dari kuliah dan berorganisasi, kuliah dan bekerja, serta berbagai macam kesibukan yang lain. Akan tetapi, tidur yang cukup dengan kualitas tidur yang baik tetap menjadi hal penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Sejumlah studi telah menempatkan dan menunjukkan bahwa pola tidur yang buruk nyatanya dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mental. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat menumbuhkan ketahanan mental dan emosional seseorang. Sebaliknya, pola tidur yang buruk, seperti kualitas dan durasi tidur yang kurang, dapat menyebabkan seseorang mudah berpikir negatif dan rentan secara emosional.
Gangguan tidur sering menjadi salah satu tanda yang muncul sebagai gejala gangguan kesehatan mental. Gangguan tidur dapat memengaruhi hormon stres dan menyebabkan kekacauan di otak, mengganggu pikiran, serta menghambat proses pengaturan emosional.Â
Hal itulah yang menjadi alasan gangguan tidur dapat meningkatkan efek kesehatan mental. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Setelah beraktivitas seharian, tidur yang berkualitas di malam hari dapat membantu menjaga kondisi tubuh dan mengembalikan energi untuk kembali beraktivitas keesokan harinya.
Pada dasarnya, gaya hidup sehat dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang sehingga kesehatan mental juga lebih terjaga. Terutama bagi remaja, gaya hidup sehat yang dapat diterapkan sejak dini antara lain mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, rutin berolahraga, membatasi asupan gula, mengelola stres, membuat jadwal tidur yang baik, serta tidak menggunakan gadget sebelum tidur dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kualitas tidur dan menghindari insomnia.