Di sebuah desa di Jawa Tengah, terdapat keluarga Ayu yang sedang mempersiapkan acara tedhak siten untuk bayinya,yaitu Leo.
Hari itu, Leo baru saja berusia enam bulan, dan seluruh keluarga berkumpul untuk merayakan langkah pertama bayi kecil ini. Mereka menata alas dengan hiasan berwarna-warni dan menempatkan  berbagai benda di sekeliling Leo, diantaranya yaitu buku, uang, alat tulis dan berbagai alat musik.Â
Ketika Leo diletakkan di tengah-tengah alas, semua mata tertuju padanya. Dengan penuh rasa ingin tahu, Leo merangkak menuju benda-benda tersebut. Tangan mungilnya pertama kali meraih buku, kemudian alat musik dan terakhir uang. Keluarganya yang mengamati penuh dengan harapan dan bahagia. Menurut tradisi, pilihan Leo mencerminkan masa depannya. Buku melambangkan kecerdasan, alat musik menunjukkan bakat seni dan uang sebagai simbol kesejahteraan.
Mereka percaya bahwa hal tersebut adalah pertanda baik dan doa untuk masa depan yang gemilang bagi Leo. Acara tedak sinten diakhiri dengan doa bersama dan memakan makanan khas yang disajikan kepada semua tamu. Leo, meski belum mengerti arti dari semua perayaan ini, tampak bahagia di tengah kerumunan keluarganya yang penuh cinta dan harapan untuk masa depannya.Â
