Mohon tunggu...
Nabila Ramadani Susanto
Nabila Ramadani Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengalaman berharga saya dimulai ketika bekerja di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palopo, di mana saya mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pendidikan inklusif. Saat ini, saya aktif sebagai asisten di Poli Jiwa Psikolog RSUD Sawerigading. Selain itu, saya juga memiliki keinginan dalam berbagi pengetahuan. Saya sering menghasilkan konten edukatif melalui tulisan dan video, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai psikologi dan topik terkait. Saya percaya bahwa pembelajaran adalah investasi terbaik, dan saya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan sehat selalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Panjang

27 Februari 2023   02:35 Diperbarui: 27 Februari 2023   06:58 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jalanan merupakan jalur atau sesuatu yang dilalui, yang artinya sang pengendara akan berada diatasnya. Jalanan tidak selalu berbentuk mulus, kadang ada lubang, dan beberapa macam hambatan. Menurut saya, seperti itu definisi dari jalan.

23 februari 2023, saya melakukan perjalanan panjang yang menempuh waktu selama -+10 jam. Saat di perjalanan, saya memperhatikan sekitar dan yang menarik perhatian saya adalah jalanan.

Jalanan saya perumpamakan sebagai alur kehidupan, lubang atau kerusakan jalan, saya anggap sebagai tantangan kehidupan, dan manusia berperan sebagai sopir atau pengguna jalan. Manusia tidak mengetahui kerusakan jalan apa saja yang akan ia lewati (tantangan), tetapi ia akan mengetahuinya ketika sudah terbiasa melewati jalan tersebut.

“Oh, di daerah sini sering terjadi kerusakan jalan”, bisa banyak arti dari kalimat ini. Bisa jadi karena sudah sering melewati jalan tersebut, sehingga mengetahui bahwa akan ada kerusakan, atau mendapat informasi dari orang lain yang sudah melewati jalan tersebut.

Saya akan ubah konteksnya ke dalam alur kehidupan. Saat menghadapi tantangan, manusia tidak sepenuhnya mengetahui akan menghadapi hal tersebut, terkecuali jika sudah ada tanda-tandanya. Namun, itu belum sepenuhnya akan terjadi, sama halnya dengan jalanan yang rusak.

Saat sudah mengetahui bahwa akan ada kerusakan jalan yang akan dilewati, tentunya selaku pengendara akan melakukan hal yang berbeda dari jalan biasa, seperti mengurangi kecepatan kendaraan. Layaknya kehidupan, saat dihadapkan dengan tantangan, manusia pastinya akan memperlakukannya dengan cara yang berbeda. Jika tidak, tentu akan terjadi permasalahan baru.

Jalanan ini hanya sebuah perumpamaan dan tentu tidak sepenuhnya akan persis dengan alur kehidupan manusia. Jalanan rusak jika dilewati secara terus menerus dapat membuat kendaraan juga ikut rusak, tetapi jika tantangan kehidupan dilewati, dapat membuat pribadi menjadi lebih kuat. Jadi, petik hikmahnya yang sesuai dengan kehidupan saja.

Ikuti saja jalanan Anda, namun perlakukan dengan seharusnya, karena semua manusia memiliki jalannya masing-masing, hanya dari cara kita memperlakukan kerusakan jalan yang membuat berbeda. Kerusakan jalan tidak sepenuhnya permanen, jika mendapati kerusakan jalan di jalur Anda, segera pikirkan SOLUSI dan nikmati pemandangan sekitar! jika bisa dilewati dengan perlahan, maka lewati, jika lubangnya terlalu dalam, bisa jadi Anda harus memilih jalan lain dan menerima konsekuensinya (memperlambat sampai ke tujuan). Jangan lama berpikir, nanti ditabrak oleh pengendara lain, hehe.

Akan selalu ada kerusakan jalan untuk perjalanan yang panjang. Saya, Nabila Ramadani Susanto selaku penulis mengucapkan terima kasih dan selamat berkendara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun