Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor industri, mulai dari otomasi produksi hingga analisis data yang kompleks. Namun, terdapat kekhawatiran mengenai bagaimana AI akan memengaruhi pekerjaan manusia. Apakah AI akan menggantikan peran manusia atau justru menciptakan peluang baru?
Pandangan Para Ahli
"AI adalah alat, bukan ancaman. Namun, dampaknya pada pekerjaan tergantung pada bagaimana kita menggunakannya," ungkap Prof. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng., Ph.D., pakar teknologi dan dosen di Institut Teknologi Bandung. Menurutnya, meskipun AI mampu mengotomasi tugas-tugas tertentu, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan empati manusia sulit digantikan oleh mesin.
AI dan Transformasi Dunia Kerja
Teknologi AI telah mengotomasi berbagai tugas rutin, seperti pemrosesan data, manajemen inventaris, dan pelayanan pelanggan melalui chatbot. Dalam industri manufaktur, robot berbasis AI meningkatkan efisiensi produksi dengan menggantikan pekerjaan manual yang repetitif.
Namun, transformasi ini juga menciptakan peluang baru. "Setiap kali teknologi baru muncul, selalu ada pekerjaan yang hilang dan pekerjaan baru yang tercipta," jelas Dr. Ir. Bambang Sudibyo, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang kini aktif sebagai penasehat di bidang teknologi. Ia mencontohkan munculnya profesi baru seperti analis data, insinyur AI, dan spesialis etika teknologi yang kini banyak dicari.
Risiko yang Dihadapi Tenaga Kerja
Meski demikian, tidak semua tenaga kerja dapat langsung beradaptasi dengan perubahan ini. Pekerja dengan keterampilan rendah atau yang bekerja di sektor-sektor yang mudah diotomasi berisiko kehilangan pekerjaan. Laporan McKinsey Global Institute memperkirakan sekitar 23 juta pekerjaan di Asia Tenggara dapat terotomasi pada tahun 2030, termasuk di Indonesia.
"Tantangan utama adalah memastikan pekerja memiliki keterampilan yang relevan untuk menghadapi era AI," kata Prof. Suhono. Ia menekankan pentingnya pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling) agar tenaga kerja dapat beradaptasi.
Pendekatan Kolaboratif untuk Masa Depan Kerja
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program pelatihan vokasi untuk meningkatkan keterampilan digital tenaga kerja, seperti program Kartu Prakerja yang bertujuan memberikan pelatihan kepada pekerja agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar.
Di sisi lain, perusahaan juga perlu membantu karyawannya beradaptasi. "Investasi dalam pelatihan tenaga kerja tidak hanya menguntungkan karyawan tetapi juga perusahaan itu sendiri," ujar Dr. Bambang. Dengan memberikan pelatihan keterampilan teknologi, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan bisnisnya di era digital.
Kesimpulan
Kecerdasan buatan membawa perubahan besar dalam dunia kerja, tetapi dampaknya tidak selalu negatif. Dengan strategi yang tepat, AI dapat menjadi alat yang memperkuat produktivitas manusia, bukan menggantikannya. Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama menciptakan ekosistem kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
"Masa depan pekerjaan bukan tentang manusia versus mesin, tetapi tentang bagaimana manusia dan mesin dapat bekerja bersama," tambah Prof. Suhono Harso Supangkat.
Daftar Pustaka
- Kementerian Riset dan Teknologi RI. (2020). Rencana strategis nasional AI 2020-2045. Jakarta: Kemenristek RI.
- McKinsey Global Institute. (2019). 2030: 23 juta pekerjaan hilang, namun akan muncul 46 juta pekerjaan baru. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/utama/2019/09/25/mckinsey-2030-23-juta-pekerjaan-hilang-namun-akan-muncul-46-juta-pekerjaan-baru
- McKinsey Global Institute. (2023). Generative AI: How will it affect future jobs and workflows? Retrieved from https://www.mckinsey.com/mgi/our-research/generative-ai-how-will-it-affect-future-jobs-and-workflows
- McKinsey Global Institute. (2020). Automation and the future of work in Indonesia. Retrieved from https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/featured%20insights/asia%20pacific/automation%20and%20the%20future%20of%20work%20in%20indonesia/automation-and-the-future-of-work-in-indonesia-indonesian.pdf
- Kumparan. (2024). Dampak kecerdasan buatan pada masa depan pekerjaan: Peluang dan tantangan. Retrieved from https://kumparan.com/user-09092024171611/dampak-kecerdasan-buatan-pada-masa-depan-pekerjaan-peluang-dan-tantangan-23UeJcsP3DO
- CNBC Indonesia. (2024). Dunia makin kejam: 20 pekerjaan ini segera lenyap karena AI. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/research/20240821081102-128-565002/dunia-makin-kejam-20-pekerjaan-ini-segera-lenyap-karena-ai
- Inspektorat Jenderal Kemdikbud. (2024). Artificial intelligence (AI): Bahaya atau dukungan untuk pekerjaan manusia? Retrieved from https://itjen.kemdikbud.go.id/web/artificial-intelligence-ai-bahaya-atau-dukungan-untuk-pekerjaan-manusia/
- Creya Space. (2024). Dampak AI terhadap pekerjaan masa depan. Retrieved from https://space.creya.co.id/dampak-ai-terhadap-pekerjaan-masa-depan/