Mohon tunggu...
Nabila Rafeyfa Rosyada
Nabila Rafeyfa Rosyada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Makan Siang Gratis: Solusi atau Masalah?

8 Januari 2025   11:50 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Siswa-Siswi Sedang Menikmati Makanan (Sumber: SuaraPemerintah.ID)

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, isu makanan siang gratis bagi siswa di Indonesia telah menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan. Program ini dirancang untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat, inisiatif ini dianggap sebagai langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Namun, seperti banyak kebijakan lainnya, program ini juga menuai kritik dan protes dari berbagai kalangan. Dalam esai ini, kita akan membahas pro dan kontra mengenai makanan siang gratis, serta implikasinya bagi masyarakat Indonesia.

Pro Makanan Siang Gratis

1. Mengurangi Kelaparan dan Malnutrisi

Salah satu argumen terkuat yang mendukung program makanan siang gratis adalah kemampuannya untuk mengurangi kelaparan dan malnutrisi di kalangan anak-anak. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), masih ada sejumlah besar anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Dengan menyediakan makanan bergizi di sekolah, program ini dapat membantu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Meningkatkan Prestasi Akademik

Banyak penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara gizi yang baik dan kinerja akademik siswa. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup makanan bergizi cenderung memiliki konsentrasi yang rendah, mudah lelah, dan tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Dengan adanya makanan siang gratis, diharapkan siswa dapat lebih fokus pada pelajaran dan meningkatkan prestasi akademik mereka.

3. Kesetaraan Akses Pendidikan

Makanan siang gratis juga berkontribusi pada kesetaraan akses pendidikan. Di banyak daerah, terutama di pedesaan, anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan yang cukup sebelum pergi ke sekolah. Dengan adanya program ini, semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar tanpa khawatir tentang kelaparan.

4. Mendorong Kebiasaan Makan Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun