Filariasis, penyakit yang lebih dikenal sebagai kaki gajah, merupakan salah satu penyakit menular yang ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan masalah Kesehatan bagi induvidu yang terinfeksi, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko terjadinya zoonosis.
Apa aitu Zoonosis ?
Zoonosis adalah penyakit menular yang dapat berpindah dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Meskipun filariasis secara langsung tidak menular dari hewan ke manusia, namun kondisi Kesehatan yang buruk akibat filariasis dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi zoonosis lainnya. yang perlu diperhatikan :
Prevalensi Filariasis di Jawa Timur
   Berdasarkan data survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit filariasis atau kaki gajah terhadap semua umur penduduk Indonesia mencapai 1,5%. Untuk wilayah jawa timur, prevalensinya tercatat sebesar 1,2%. Ini menunjukan bahwa jawa timur memiliki angka pravalensi yang sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
Meskipun prevalensi di jawa timur tergolong rendah, penting untuk tetap waspada dan melakukan Upaya pencegahan. Beberapa hal yang perlu di perhatikan
- Distribusi Kasus
- Prevalensi filariasis dapat bervariasi antar kabupaten/kota dijawa timur. Ada kemungkinan beberapa daerah memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi.
- Upaya Pencegahan
- Pemerintah dan Masyarakat terus berupaya melakukan berbagai program pencegahan massal (BPOM) dan peningkatan sanitasi lingkungan.
- Pentingnya Deteksi DiniÂ
- Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi penyakit filariasis. Jika mengalami gejala seperti pembengkakan pada kaki, tangan, atau alat kelamin, segera periksakan ke fasilitas Kesehatan terdekat.
Mengapa Deteksi Dini Filariasis Penting ?
Deteksi dini filariasis sangat penting karena beberapa alasan yaitu :
- Pencegahan Penyebaran :
- Dengan mendeteksi kasus filariasis sejak dini, maka penyebaran penyakit ini dapat dicegah. Pengobatan yang tepat pada tahap awal dapat membunuh cacing filaria dewasa dan mencegah produksi mikrofilaria yang dapat menular ke nyamuk.
- Pencegahan Komplikasi :
- Filariasis jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti pembengkakan pada kaki, atau alat kelamin. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup penderita.
- Mencegah Peningkatan Risiko Zoonosis :
- Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kondisi Kesehatan yang buruk akibat filariasis dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi zoonosis lainnya. Dengan mengendalikan filariasis, maka risiko terjadinya zoonosis pun dapat dikurangi.
Bagaimana Cara Mendeteksi Filariasis Secara Dini ?
Deteksi dini filariasis dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain :
- Pemeriksaan Mikroskopis : Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan memeriksa adanya mikrofilaria dibawah mikroskop.
- Tes Antigen : Tes ini digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap filaria dalam darah.
- Tes Serologi : Tes ini digunakan untuk mendeteksi adanyang antibodi terhadap filaria dalam darah
Upaya Pencegahan Lainnya