KKN Tematik UPI 2020 gelombang kedua yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2020 sampai 31 Desember 2020 mengambil tema "Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19". Pada program KKN tematik ini dibagi dua, yaitu program wajib dan program pilihan dan kedua program dijalankan secara daring. KKNT ini dibagi dari beberapa kelompok, kebetulan saya termasuk Kelompok 33. Setiap kelompok terdapat 1 dosen pembimbing lapangan(DPL). Tema program wajib adalah pendidikan, yaitu pendampingan orang tua, siswa, maupun guru jenjang TK/SD/SMP/SMA yang terkena dampak Covid-19. Â Dalam program wajib ini, mahasiswa bisa mendampingi orang tua, siswa, maupun guru terkait kesulitan selama pembelajaran jarak jauh maupun membantu administrasi sekolah. Syaratnya adalah minimal seorang mahasiswa mendampingi 2 guru mata pelajaran berbeda. Sedangkan program pilihan terdapat dua bidang, bidang pendidikan, ekonomi dan/atau program terapan lainnya. Bidang pendidikan terdapat program pencegahan dampak Covid-19 dengan membuat media di media sosial terkait. Sedangkan bidang ekonomi adalah penyuluhan warga yang terkena dampak Covid-19 di bidang ekonomi, pembuatan artikel bidang ekonomi, dan lain-lain. Dalam bidang terapan melalui pembuatan masker, hand sanitizer, pemasangan poster pencegahan dampak Covid-19, dan lain-lain. Untuk program pilihan, mahasiswa diperbolehkan membentuk kelompok kecil untuk mempermudah menjalankan program.
Setelah dipaparkan secara singkat program KKNT UPI 2020 sebelumnya, saya telah menetapkan program-program sesuai yang dianjurkan. Untuk program wajib, akhirnya saya memilih sekolah saya dulu menimba ilmu selama 3 tahun di SMA, yaitu SMAN 2 Bandung. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengontak salah satu guru mata pelajaran di SMA tersebut. Saya tidak terlalu menemui kesulitan karena saya memiliki koneksi, meski guru mata pelajaran yang aktif sekarang sudah beda generasi dengan saya. Setelah mengontak guru mata pelajaran terkait(kebetulan karena saya jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, saya memilih guru mata pelajaran bahasa Jepang) ternyata beliau memerlukan surat pengantar dari kampus. Saya menunggu surat pengantar dari kampus karena diperlukan oleh pihak sekolah, dan pada akhirnya surat tersebut turun sekitar tanggal 18 November 2020. Â
Sempat ada kesulitan selama proses birokrasi, terlebih lagi sekolah sudah masuk minggu-minggu terakhir semester. Sambil menyelesaikan birokrasi, saya juga berkonsultasi dan memberi gambaran pada guru mata pelajaran terkait. Beliau sempat bingung karena pembelajaran hampir selesai namun saya menawarkan program pendampingan, terlebih lagi semua materi sudah dijelaskan. Namun saya memberikan keleluasaan pada beliau-beliau. Dan akhirnya saya pun mengadakan kuesioner singkat mengenai kesulitan selama pembelajaran jarak jauh. Sambil mengumpulkan data, saya melaksanakan program pilihan bersama teman sekelompok kecil saya yang beranggotakan 4 orang.
Seminggu berlalu, dan diluar dugaan saya data yang terkumpul sekitar 200 siswa dan 40 orang tua dengan berbagai kesulitannya masing-masing. Sebagian besar mengalami kesulitan di konsentrasi, motivasi, dan jaringan koneksi. Ada pula yang kesulitan mengunggah gambar(yang saya duga ada kaitannya dengan jaringan koneksi karena saya pun tinggal di daerah yang lumayan buruk jaringan koneksinya serta mengalami kesulitan yang sama). Selain itu, ada problem lain terkait mata pelajaran yang dirasa sulit tugasnya(sayangnya mereka mengeluh tentang mata pelajaran Agama Islam, yang guru mata pelajarannya tidak saya dampingi). Partisipan kuesioner menginginkan penyelesaian masalah melalui video interaktif. Inisiasi saya adalah mengunggah video penyelesaiannya di kanal Youtube, selain bisa dilihat partisipan juga bisa dilihat masyarakat luas. Tujuan KKN adalah itu, bukan? Memberikan kontribusi pada masyarakat luas, apalagi melalui daring yang lebih mudah dijangkau khalayak.
Setelah saya mengumpulkan data dan berpikir tentang solusinya, saya berdiskusi dengan guru mata pelajaran terkait. Guru mata pelajaran terkait pun mengeluhkan hal yang tak beda jauh, siswa sering kehilangan motivasi dan konsentrasi selama pembelajaran jarak jauh. Opsi games pun terutama untuk mata pelajaran Bahasa Jepang menjadi terbatas, namun salah satu guru mata pelajaran yang saya dampingi(mata pelajaran Ekonomi) mengatakan terkadang siswa merasa tertarik pada games tertentu.
Akhirnya saya memilih 2 tema dari masalah utama, motivasi dan konsentrasi. Hal pertama yang harus diketahui adalah gaya belajar anak, gaya belajar ini berpengaruh pada motivasi dan konsentrasi. Apabila anak diberi metode pelajaran yang tidak cocok, maka anak akan kehilangan motivasi dan konsentrasi. Memang tidak banyak yang bisa kita lakukan di pembelajaran jarak jauh ini, tapi saya berpikir agar solusi tersebut bisa diterapkan di pembelajaran jarak jauh. Selain itu saya juga memberikan tips-tips meningkatkan konsentrasi anak.
Sampai saat ini saya menulis artikel ini, saya pun sambil berpikir kesulitan dan manfaat apa saja yang didapat selama KKN Tematik UPI 2020. Pribadi pun merasa meski tidak harus bepergian jauh seperti KKN biasa, KKN daring ini ada kesulitannya sendiri. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya tinggal di daerah yang jaringannya tidak terlalu bagus. Terkadang saat saya mengerjakan sesuatu, koneksi sering terputus dan saya harus mengerjakannya dari awal. Selain itu, komunikasi dengan DPL dan teman kelompok menjadi agak sulit karena hanya via daring, terkadang terjadi miskomunikasi di lapangan terkait berbagai hal. Saat pertemuan virtual via Zoom karena dibatasi, banyak mahasiswa yang sulit menghadirinya(untungnya kampus memberi solusi berupa tontonan langsung via Youtube di kanal LPPM UPI). Saya pun harus membagi waktu dengan perkuliahan saya, yang menurut saya cukup menguras pikiran. Untung saja jurusan saya sudah mengadakan seminar proposal skripsi bulan September dan PPL diadakan semester depan, jadi beban saya sedikit berkurang.
Setiap kesulitan, ada kemudahan. KKN daring ini menurut saya tidak mengeluarkan banyak biaya maupun tenaga lebih. Kecuali saat mengurus birokrasi, itu pun menurut saya tidak terlalu menguras tenaga dan uang. Saya tidak harus bepergian jauh, jadi saya bisa sambil mengurus urusan rumah tangga(kebetulan saya memiliki kucing dan ikan jadi saya bisa mengurus mereka langsung).Untuk anak rumahan seperti saya ini tentu KKN daring ini menguntungkan dari segi manapun. Saya pun masih bisa menjalankan hobi saya, seperti menonton film, membaca buku, dan membaca komik. Jam kerja pun fleksibel bisa diatur mahasiswa per harinya. Tentu saja saya memanfaatkan ini dengan membagi KKN, perkuliahan, istirahat, dan menjalankan hobi.
Meski diberi kemudahan, saya merasa hampa. Saya ingin mengenal teman sekelompok saya secara personal, saya ingin mengalami hal-hal yang sering diceritakan orang tua dan kakak senior selama KKN luring. Meski anak rumahan sekalipun, saya ingin menjelajah tempat jauh dan bersosialisasi apalagi sudah hampir 10 bulan saya menjalankan PSBB dan jarang sekali bertemu teman-teman secara luring.
Akhir kata, KKN Tematik Covid-19 ini menjadi kisah baru dalam kehidupan saya. Saya mendapat banyak pengalaman dan pelajaran baru selama ini. Saya belajar dasar-dasar desain grafis, membuat video yang menarik, maupun manajemen waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H