Mohon tunggu...
Nabila Putri
Nabila Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kpi-stain tdm♡

Travel ✈️🤍

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Kekerasan Seksual Dibisukan oleh Trauma dan Penilaian Masyarakat

29 Desember 2022   20:10 Diperbarui: 29 Desember 2022   20:24 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernah tidak mendengar hadits ini dari Abdullah bin ‘Amr.r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan/ kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/ kesenangan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits Riwayat: Muslim, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).

Sama-sama kita tau dahulu sudah ada seseorang yang telah berjuang setengah mati dan berkorban  untuk mempertahankan hak-hak dari wanita sebagai manusia maka Jangan sia-siakan predikat ini yang telah diperjuangkan oleh nabi kita muhammad. Dan seharus ini menjadi pegangan untuk kita semua untuk sama-sama dapat menjaga kedudukan, kesucian dan kehormatan wanita. 

Alih-alih ini sangat banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di luaran sana seharusnya kita sebagai orang muslim tidak diam dengan isu-isu seperti ini. hal seperti ini bukan hanya berdampak buruk buat kita sebagai orang muslim juga bagi negara kita indonesia ini. 

kita tau kasus-kasus seperti ini adalah kasus besar dan tidak boleh disepelekan kita juga sebagai wanita tidak boleh diam akan hal ini namun bagaimana jika hal seperti itu terjadi pada kita tentu saja kita akan marah dan juga ingin menuntut keadilan. namun ada banyak orang di luar sana yang tidak memiliki kemampuan besar untuk menyuarakan hak-hak mereka dan menuntut keadilan karena sudah dibisukan oleh trauma-trauma juga pernilaan rendah oleh masyarakat kepada mereka yang menjadi korban pelecehan tersebut.

Maka seharusnya kita sebagai orang muslim yang ber negarawan baik wanita maupun pria tidak tinggal diam tentang hal yang semacam ini. bayangkan saja jika hal tersebut dialami oleh orang terdekat kita seperti ibu, istri, nenek ataupun adik perempuan kita, sehingga menjadi penyesalan tersendiri untuk kita sebagai orang terdekatnya.

Baru-baru ini ada banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di tengah-tengah kita contohnya kasus guru pesantren perkosa 13 santriwati, ada lagi baru-baru ini di kampus UTU yang korbanya adalah mahasiswa belum lagi perempuan yang lecehkan dengan sentuhan atau pun perkataan kotor.

Masalahnya mereka yang menjadi korban banyak yang bisu setelah mereka dilecehkan dan jika mereka bersuara akan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang akan memojokan mereka seperti "kok nggak ngelawan sih, keenakan ya?", "kok diam aja sih nggak ngelawan berarti menikmati dong?" Atau seperti ini "mungkin kamu kegenitan kali suka ini itu makanya dia ini itu atau ada juga yang seperti ini pakaian kamu terlalu terbuka kali ya makanya digituin, stop ya mengatakan hal-hal yang seperti itu karna ini akan membuat mereka terpojokkan bahkan menjadi trauma berkepanjangan dan bahkan sampai merusak untuk masa depan mereka.

Sebenarnya penyebab mereka diam ketika mereka di lecehkan itu karna adanya Tonic immobility atau imobilitas tonik. Nah, apa sih Tonic immobility atau imobilitas tonik itu ?  Tonic immobility atau imobilitas tonik adalah saat korban diam terpaku seolah tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya atau singkatnya, mengalami kelumpuhan sementara akhibat dari shok atau kagetnya itu. Sangat bahaya bukan untuk kesehatan mental mereka maka dari itu hindari perkataan-perkataan seperti yang saya sebut diatas  jangan sampai perkataan yang niatnya untuk memberi saran untuk kedepan dan untuk membangikitkan semangat mereka malah terkesan menyinggung dan memojokkan mereka.

Dari sini dapat kita ketahui sama-sama ternyata ada banyak sekali di luaran sana wanita-wanita yang terpojoki hanya karna mereka dilecehkan dan ini  perlu di edukasi sebagai pengawasan dan benteng untuk diri agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.

Dalam islam juga di ajarkan agar wanita-wanitanya dapat menutup aurat mereka dengan sempurna agar terhindar dari hal-hal ini. Namun siapa yang dapat menjamin itu semua jika memang banyak hidung belang di luaran sana yang masih berkeliaran liar. Artinya disini bukan salah pakaianya lagi atau dari gerak-gerik kita yang katanya menggoda.

Menurut saya sendiri berdasarkan apa yang saya dengar kasus pelecehan ini sangat banyak berdampak buruk untuk wanita dan saya sebagai wanita saya tidak diam akan hal ini selagi saya bisa bersuara saya akan tuntut keadilan atas nama perempuan saran saya jika kalian mengalami ini segera melapor boleh ke orang terdekat dahulu agar ada tindakan dan ini juga sebagai antisipasi untuk berhati-hati agar tidak terulang untuk kesekian kalinya. Dan untuk kedepan saya sangat berharap agar ada hukuman khusus untuk pelaku yang telah membuat perbuatan keji tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun