Salah satu tradisi yang ada di aceh adalah Kenduri Maulid Nabi yang merupakan salah satu perayaan terbesar di Provinsi Aceh sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Setiap daerah mempunyai perbedaan dalam merayakan maulid nabi di aceh saja sangat variatif dalam perayaanya ada yang merayakan maulid dengan hidang ada juga yang merayakannya dengan mengundang masyarakat untuk datang kerumah.
Perayaan Maulid di Provinsi Aceh berlangsung selama tiga bulan dimulai dari tanggal 12 Rabiul Awal (kalender Hijriah) atau bertepatan dengan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang biasanya dirayakan dengan makan bersama, ceramah agama, dan bersholawat serta zikir yang sering di sebut dengan dalae khairat.
Budaya dan tradisi maulid di aceh tepatnya di meulaboh biasanya masyarakat membuat acara keunduri masak-masak mengundang sanak saudara untuk ikut merayakan maulid tersebut. Bue kanduri atau nasi kanduri ini yang akan menjadi makanan hidang yang akan di ambil dari rumah kerumah oleh panitia maulid atau remaja gampong yang akan di bawakan ke mesjid untuk di bagikan kepada masyarakat setelah pelaksanan membaca zikir selesai.
Biasanya sebelum perayaan maulid nabi di rayakan seminggu sebelum perayaan tersebut panitia perayaan maulid akan memberi pengungguman kepada masyarakat untuk ikut merayakan maulid tersebut sehingga setiap rumah sudah bersiap-siap untuk membeli dan berbelanja kebutuhan dapur lebih awal.
Dalam perayaan maulid nabi khususnya di meulaboh biasanya akan terbentuk panitia kampung yang akan mengatur jalan suksesnya acara maulid tersebut. Biasanya para remaja gampong dan remaja mesjid yang di pilih untuk berkontribusi pada acara maulid ini.
Tahun ini pelaksaan maulid nabi di meulaboh khususnya di desa drein rampak di laksanakan pada tanggal 10 oktober di mesjid tamadon. Kenapa di mesjid tersebut? Karna dari tahun sebelum-sebelumnya pelaksanaan maulid ini di rayakan di mesjid tamadun.
Menurut saya acara maulid nabi ini adalah bentuk rasa cinta saya kepada nabi muhammad yang mana beliau lah yang telah memperjuangkan agama islam ini dan sejarah telah membuktikan kebaikan dan perjuangannyalah yang membuat kita semua merdeka dalam keislaman kita.
Nabi muhammad saw juga merayakan hari lahir beliau di hari senin dengan berpuasa. Bahkan sampai abu jahal pun soksok yang sangat membenci nabi ia sangat bergembira saat nabi muhammad di lahirkan. Jadi perayaan maulid ini adalah suatu upaya saya dan juga umat islam di dunia ini untuk memuja dan memuji baginda nabi besar muhammad saw. Dengan berzikir yang di aceh di kenal dengan dalalae khairat. Mulut yang tidak basah berzikir memuja sang baginda sangat membangkit jiwa raga kami yang berzikir di tambah dengan geleng kepala ke kanan dan kekiri menambah ke khitmatan bagi siapa saja yang berzikir.
Selain berzikir biasanya akan di undang ustad atau ulama untuk mengisi ceramah atau kajian mengenai maulid. Di kampung saya biasanya akan di adakan satu malam sebelum hari hidang untuk mendengarkan ceramah di mesjid tamadun.
Saat hari hidang tiba menjadi suatu hari yang besar untuk kami semuanya biasanya masyarakat sangat antusias mengikuti perayaan ini karna menjadi hari raya ke tiga untuk kami yang merayakan maulid setelah hari raya idul firti dan idul adha. Begitulah suatu bentuk perayaan maulid nabi di kampung drein rampak di desa drein rampak kota meulaboh, aceh barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H