Mohon tunggu...
Nabila OktaSyahbani
Nabila OktaSyahbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nabila Okta Syahbani. Ya itu saya, saat ini sedang menjalani program studi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta. Di UIN ini saya mengambil fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Perbankan Syariah. Izinkan saya memperkenalkan diri lebih lanjut. Saya kerap disapa okta kini bertempat tinggal di Depok bersama orangtua dan kakak. Saya anak kelima dari lima bersaudara dan semua anak mamah saya adalah perempuan. Untuk kaka perempuan saya yang pertama ia sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Anak pertamanya adalah perempuan dan keduanya adalah laki-laki. Untuk kakak kedua saya, ia sudah menikah dan memiliki 1 anak laki-laki. Untuk kakak ketiga saya, ia masih sibuk dengan pekerjaanya dan berencana ingin menikah secepatnya. Untuk kaka keempat saya ia sedang melaksanakan studi lanjut di Politeknik Kesehatan mengambil jurusan keperawatan yang sekarang sudah berada di semester 5 dan akan melanjutkan studi untuk pengambilan profesi. Untuk hobi, saya sangat suka bermain gitar dan bernyanyi. Saya melakukannya dirumah, hampir setiap hari. Dengan bermain gitar saya merasa senang dan tenang dengan keadaan itu. Selain itu saya juga sangat suka berolahraga. Saya mengikuti cabang olahraga bela diri Taekwondo dan Hapkido. Dalam beladiri taekwondo saya sudah beberapa kali mengikuti kejuaraan.Saya meraih juara 1 pada tingkat nasional, meraih juara 2 pada tingkat nasional, dan meraih juara 3 pada tingkat nasional. Untuk beladiri Hapkido sendiri saya telah mengikuti kejuaraan yang tandingnya membawa nama baik Kota Depok di ajang kejuaraan PORPROV Hapkido, pada kejuaraan porprov ini saya meraih Juara 2 dan juara 3 pada tingkat se-Jawa Barat. Saya sangat suka olahraga apapun jenis olahraganya, karena dengan berolahraga mencegah berbagai macam penyakit. Olahraga rutin setiap hari dapat membantu mencegah penyakit jantung dan stroke, sebab olahraga akan memperkuat otot jantung dan menurunkan tekanan darah. Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Dengan kita berolahraga dapat memperbaiki suasana hati, menumbuhkan rasa percaya diri, dan dapat juga mengatasi stress.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Syariah dalam Industri Makanan dan Minuman, Simak Berita Ini!

10 Juli 2023   17:47 Diperbarui: 10 Juli 2023   18:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: istockphoto.com

Pengaruh syariah dalam industri makanan dan minuman adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat penting dalam Islam. Dalam konteks dunia Muslim, pengaruh syariah memiliki peran signifikan dalam industri ini. Prinsip-prinsip syariah, terutama terkait persyaratan halal dan haram, mempengaruhi berbagai aspek produksi, pemrosesan, dan distribusi produk makanan dan minuman. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengaruh syariah dalam industri makanan dan minuman.

Suatu Industri dikatakan halal apabila mampu menerapkan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, keadilan dan kemanunggalan (ukhuwah) dalam bisnisnya. Nilai-nilai ini dapat diterapkan pada setiap aktivitas bisnis yang meliputi produksi, penjualan dan pengambilan keuntungan (Amalia, 2020).

Prinsip utama dalam konteks makanan dan minuman dalam Islam adalah konsep halal dan haram. Halal berarti "diperbolehkan" dalam Islam, sementara haram berarti "dilarang". Prinsip ini didasarkan pada petunjuk Al-Qur'an dan Hadis yang menetapkan aturan-aturan tentang makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi oleh umat Muslim. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini sangat penting bagi produsen makanan dan minuman yang ingin menarik pelanggan Muslim dan memastikan kepatuhan terhadap ajaran agama.

Informasi tentang produk dapat diperoleh melalui beberapa sumber, antara lain sumber personal (keluarga, tetangga, kenalan), sumber komersial (promosi), sumber publik (media massa), dan sumber percobaan (meneliti, menggunakan produk). Dalam sebuah produk terdapat informasi mengenai bentuk fisik produk, label dan sisipan (instruksi detail dan informasi keamanan untuk produk) yang dapat digunakan konsumen untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai suatu produk tertentu (Nawawi, 2018).

Sumber foto: istockphoto.com
Sumber foto: istockphoto.com

Dalam produksi makanan dan minuman, prinsip halal menentukan bahan-bahan yang diperbolehkan dan teknik pemrosesan yang diizinkan. Misalnya, dalam konteks pemrosesan daging, hewan yang akan dijadikan makanan harus disembelih sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam syariah. Metode penyembelihan tersebut dikenal sebagai "dhabiha" dan melibatkan pemotongan arteri utama dan vena pada leher hewan dengan pisau tajam. Selain itu, penyembelihan harus dilakukan oleh Muslim yang berkompeten dan menyebut nama Allah pada saat pemotongan. Kesadaran konsumen muslim terhadap produk halal sangat perlu diperhatikan oleh produsen dan pelaku industri makanan dan minuman. 

Selain itu, bahan-bahan yang digunakan dalam produksi makanan dan minuman juga harus memenuhi persyaratan halal. Bahan-bahan seperti daging, unggas, dan produk turunannya harus berasal dari hewan yang halal disembelih. Selain itu, aditif makanan, pewarna, dan bahan pengawet yang digunakan juga harus terbebas dari bahan-bahan haram. Penggunaan alkohol dan bahan-bahan terlarang lainnya dilarang dalam produksi makanan dan minuman yang halal.

Penerapan prinsip halal juga mempengaruhi rantai pasokan industri makanan dan minuman. Produsen harus memastikan bahwa mereka hanya membeli bahan-bahan dari pemasok yang terpercaya dan mematuhi persyaratan halal. Audit dan sertifikasi halal oleh lembaga yang diakui menjadi penting untuk memverifikasi kepatuhan produsen terhadap prinsip-prinsip ini. Sertifikasi halal memberikan keyakinan kepada konsumen Muslim bahwa produk yang mereka konsumsi memenuhi standar halal yang ditetapkan oleh syariah.

Pentingnya persyaratan halal dalam industri makanan dan minuman tidak hanya berdampak pada produsen, tetapi juga pada restoran, hotel, dan fasilitas penyedia makanan. Restoran dan hotel yang ingin menarik pelanggan Muslim harus menyediakan menu yang halal dan memastikan bahwa bahan-bahan yang mereka gunakan sesuai dengan prinsip halal. Mereka juga perlu memastikan bahwa proses persiapan dan penyajian makanan dilakukan dengan memperhatikan kebersihan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.

Dalam industri makanan dan minuman, terdapat pula produk-produk yang mengandung alkohol atau bahan tambahan yang diragukan kehalalannya, seperti gelatin babi. Dalam konteks syariah, konsumsi alkohol dan makanan yang mengandung gelatin babi adalah haram. Oleh karena itu, produsen dan penyedia makanan harus memastikan bahwa mereka memberikan informasi yang jelas tentang kandungan bahan dan memperhatikan label produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen Muslim yang ingin menghindari bahan-bahan yang diharamkan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun