Konsentrasi yang kurang dalam belajar dapat menurunkan daya terima seseorang terhadap ilmu yang disampaikan. Konsentrasi merupakan kemampuan pemusatan fokus perhatian atau pikiran seseorang terhadap sebuah objek atau suatu hal dalam jangka waktu yang lama. Dalam aktivitas pembelajaran hal ini tentu saja sangat diperlukan agar ilmu yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh mahasiswa atau pelajar sehingga bisa mengikuti pembelajaran dengan optimal. Menurut Puspita dan Kurniawan (2022) menyatakan bahwa konsentrasi dalam belajar memiliki pengaruh penting. Jika pelajar tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajar maka akan kesulitan dalam proses penerimaan materi yang disampaikan oleh pengajar (Puspita & Kurniawan, 2022). Maka dari itu konsentrasi sangat diperlukan dalam aktivitas pembelajaran.
Salah satu faktor yang memengaruhi konsentrasi yaitu rasa lapar akibat tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari atau yang biasa disebut dengan sarapan. Sarapan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dalam tubuh yang akan digunakan untuk beraktivitas. Aktivitas yang padat memerlukan asupan makanan yang cukup terutama di pagi hari agar dapat melaksanakan aktivitas dengan optimal. Otak memerlukan glukosa yang merupakan sumber energi untuk bekerja sehingga dengan kita sarapan, asupan nutrisi yang dibutuhkan juga ikut terpenuhi dan otak dapat fokus melakukan kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu makan makanan yang cukup nutrisi di pagi hari sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Sarapan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi. Jika kebutuhan gizi harian tidak terpenuhi akan membuat terjadinya penurunan konsentrasi, mengantuk, lelah, lemah serta tidak bersemangat seharian. Sarapan adalah kegiatan atau aktivitas harian berupa makan dan minum di pagi hari dalam rangka pemenuhan sebagian kebutuhan gizi harian. Menurut Rima dkk (2020) mengatakan bahwa sarapan yang baik dilakukan pada jam 06.00-08.00 pagi, yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk dan buah (Rima dkk, 2020). Makanan pada menu sarapan pagi juga sebaiknya mengandung zat-zat yang penting bagi tubuh seperti protein, karbohidrat, energi dan lemak.
Kebutuhan gizi harian tubuh yang dapat dipenuhi oleh makan pagi atau sarapan ini yaitu kurang lebih sebesar seperempat kebutuhan harian tubuh. Sama seperti pendapat Hotimah dan Hidayah (2023) menyatakan bahwa sarapan dapat memenuhi 15-30% gizi harian tubuh (Hotimah & Hidayah, 2023). Namun sayangnya, masih banyak yang melewatkannya. Menurut Ola dan Kumala (2023) prevelensi angka tidak sarapan pada anak dan remaja sebesar 16,9 % - 59 % serta dewasa sebesar 31,2% (Ola & Kumala, 2023). Akibat dari tidaknya sarapan ini salah satunya yaitu penurunan konsentrasi dalam belajar. Maka dari itu, rutinitas dipagi hari ini sangat penting agar tubuh siap dalam beraktivitas terutama meningkatkan konsentrasi belajar bagi para pelajar dan mahasiswa.
Alasan tidak sarapan sering dikaitkan dengan waktu. Mahasiswa atau pelajar khususnya yang tidak tinggal di rumah atau kost sering tidak makan pagi dengan alasan tidak sempat membuat atau membeli makanan karena bangun kesiangan atau sudah dekat dengan jam pembelajaran dimulai. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ola dan Kumala (2023) bahwa banyak mahasiswa yang sering menggabungkan makan pagi dengan makan siang karena tidak sempat sarapan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan (Ola & Kumala, 2023). Â Berbeda dengan yang berada di rumah, mungkin sudah disiapkan oleh orang tua sehingga dapat sarapan terlebih dahulu. Adapula yang tidak sarapan dengan alasan tidak terbiasa makan pagi yang menyebabkan mual atau merasa aneh jika sarapan. Â Namun hal tersebut sebetulnya dapat diatasi dengan menyiapkan makanan yang mudah di makan dan didapatkan saat pagi hari seperti roti dan susu. Pembiasaan sarapan juga perlu dilakukan dengan pelan-pelan mencoba makan pagi dengan porsi yang sedikit tetapi padat gizi dan dilakukan setiap hari agar mulai terbiasa dengan rutinitas makan pagi tersebut. Â Â
Kandungan zat gizi dalam menu sarapan perlu diperhatikan. Selama kita tidur lambung tidak menerima nutrisi apapun atau kosong sehingga perlu kita isi kembali dengan makanan yang memiliki kandungan gizi yang cukup agar kadar gula dalam darah yang tadinya turun dapat naik kembali dan konsentrasi dapat meningkat. Zat gizi yang perlu ada dalam sarapan antara lain yaitu zat pemberi energi, zat pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan serta zat pengatur proses tubuh. Dengan terpenuhinya zat-zat gizi tersebut, dapat berdampak pada status gizi seseorang menjadi baik.Â
Zat pemberi energi dapat diperoleh dari makanan pokok. Zat pemberi energi merupakan zat pembakar atau tenaga yang memberikan energi kepada tubuh untuk bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya. Makanan pokok yang dapat memenuhi zat ini antara lain seperti nasi, mie, roti, sagu dan bahan penukar lainnya seperti singkong, ubi dan jagung. Di dalam makanan -- makanan pokok tersebut terdapat karbohidrat  yang dapat mendorong glukosa di otak untuk melancarkannya dalam bekerja dan berpikir. WHO atau World Health Organization menyebutkan bahwa rata- rata anjuran energi sehari berasal dari karbohidrat sebesar 55 -75%. Maka makan pagi dengan kandungan karbohidrat yang cukup dan beragam sangat penting utuk dipenuhi.
Zat pemelihara dan pertumbuhan jaringan (zat pembangun) dapat diperoleh dari makanan hewani dan nabati. Bahan atau makanan hewani dan nabati merupakan protein yang berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Bahan nabati antara lain yaitu tempe, tahu, kacang merah, kacang hijau , kedelai, dan jenis kacang -- kacangan lainnya. Sedangkan bahan hewani adalah bahan yang diperoleh dari hewan seperti ayam, ikan, telur, susu, daging dan hasil olahannya. Bahan makanan tersebut dapat dipilih salah satu saja antara hewani atau nabati namun lebih baik jika terdapat keduanya. Bahan -- bahan tersebut pun mudah dicari sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengkonsumsinya.
Zat pengatur dapat diperoleh dari buah dan sayur. Sayur dan buah memiliki kandungan vitamin, mineral, dan air yang berfungsi untuk mengatur semua bagian tubuh dapat berkerja dengan optimal dan teratur. Sayur yang sering dikonsumsi adalah sayuran hijau. Jenis sayuran tersebut antara lain kangkung, bayam, brokoli, buncis, kacang panjang dan lain sebagainya. Sementara buahnya ada papaya, semangka, melon, jambu, jeruk, nanas, nangka dan masih banyak yang lainnya. Konsumsi buah dan sayur wajib ada dalam menu sarapan. Porsi sayuran setara dengan porsi makanan pokok sedangkan porsi buah setara dengan porsi lauk pauk. Dengan demikian, konsumsi buah dan sayur yang cukup penting untuk kelancaran kerja organ tubuh kita.
Konsumsi sarapan yang dianjurkan yaitu menu sarapan mengandung tinggi serat, protein yang cukup dan kadar lemak yang rendah agar seseorang merasa kenyang dan tidak memberatkan kerja sistem pencernaan. Â Konsentrasi pelajar yang melakukan sarapan di pagi hari lebih banyak di bandingkan yang tidak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ola dan Kumala (2023) bahwa konsentrasi mahasiswa yang sarapan dan memiliki konsentrasi yang baik sebanyak 53,5% (Ola & Kumala, 2023). Berdasarkan hal tersebut maka sarapan itu penting untuk mahasaiswa dapat fokus berkonsentrasi dalam mengikuti perkuliahan. Â
Â