Mohon tunggu...
Nabila Nur Azizah
Nabila Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Perikanan

Saya Mahasiswa Ilmu Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa memiliki hobi menulis artikel serta essai, saya berharap dengan adanya penulisan artikel ini dapat menjadi wadah aspirasi dalam mengembangkan hobi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penangkapan Tidak Ramah Lingkungan, Biota Laut Terancam

9 September 2024   14:09 Diperbarui: 9 September 2024   14:13 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sahabat Bahari

luasnya perairan serta melimpah ruahnya sumberdaya biota laut di Indonesia kini menjadi sorotan bagi beberapa negara, tak terlepas dari banyaknya sumberdaya biota laut kini berkaitan dengan penangkapan ikan. Dimana, pada kegiatan penangkapan ikan di perairan kini marak menggunakan cara Destructive fishing atau penangkapan yang tidak ramah lingkungan seperti menggunakan potas, bom ikan, bahkan pukat harimau. Hal ini akan berdampak pada kondisi perairan laut dan berdampak langsung bagi biota laut seperti pada Terumbu karang, Ikan, Penyu laut dan lainnya. 

Oleh karena itu, penangkapan ikan yang dilakukan secara tidak ramah lingkungan akan mengancam kepunahan dan menimbulkan ghost fishing di perairan, untuk itu kita perlu menjaga biota laut dengan kegiatan penangkapan yang ramah lingkungan dengan menggunakan cara menangkap ikan yang telah di targetkan, menggunakan alat tangkap yang tidak merusak habitat biota laut tersebut, serta menghindari penangkapan pada lokasi perkembangbiakan ikan.

Alat Tangkap ramah lingkungan (Eco-friendly fishing) bisa dilakukan menggunakan pancing ulur, pancing rawai, jaring insang, dan pukat cincin. Eco-friendly fishing sangat perlu dilakukan meskipun ikan dikategorikan sebagai sumberdaya alam yang dapat di perbaharui namun apabila dieksploitasi secara besar besaran akan berdampak pada kelestrian perairan laut dan hal ini dilakukan guna mencegah terancamnya ketersediaan ikan di masa yang akan datang.

Selain itu, alat tangkap yang ramah lingkungan ini juga sangat menguntungkan bagi konsumen terutama bagi nelayan, selain kegiatan penangkapan menjadi aman, juga alat tangkap yang selektif dapat meningkatkan hasil tangkapam ikan yang diinginkan, dan mengurangi hasil tangkapan sampingan yang tidak diinginkan.

Alat tangkap yang ramah lingkungan ini atau Eco-friendly fishing memberi keuntungan utama yang perlu semua orang ketahui, sebut saja keuntungan itu yakni keuntungan dari sisi ekonomi dan juga kelestarian lingkungan terutama pada lingkungan laut, terutama pula di laut Indonesia. Ikan atau sumberdaya laut yang ditangkap menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan akan memberikan efek kualitas yang tinggi pada ikan. 

Ikan berkualitas tinggi memberikan konsumen makanan yang aman, sehat dengan nilai gizi yang tinggi, serta pengalaman makan pada konsumen yang menyenangkan, Berbeda ceritanya dengan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangtkap yang tidak ramah lingkungan, akan menyebabkan kualitas ikan menurun, gizinya berkualitas rendah serta pengalaman makan ikan yang tidak bisa dinikmati dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun