Yogyakarta – Bagai besi berkarat ditimpa jalan, saldo siapa yang sekarat di akhir bulan? Rumah makan ini akan menjadi solusi untuk dompet kamu yang sekarat. Tapi sayangnya tak banyak generasi kelahiran 2001 keatas yang biasa disebut generasi Z sedikit asing dengan masakan bistik tradisional satu ini. Masakan ini mungkin lebih digandrungi oleh generasi kelahiran 1980 kebawah atau biasa disebut generasi millennial. Bahkan, pengunjung kelahiran 1980 keatas pun masih tampak memadati restoran antar generasi ini.

Restoran antar generasi ini adalah Moerni 78 yang terletak di jalan Tukangan No. 45, Tegal Panggung, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta. Sudah berdiri sejak tahun 1978 menjadikan restoran ini restoran turun-temurun yang sekarang pun dikelola oleh generasi ketiga atau cucu dari pendiri restoran ini.
Didirikan pada tahun 1978 oleh bapak Juahir Setia Budi dengan istrinya, Maria Setia Budi menyuguhkan menu andalannya yaitu Bistik daging komplit dan Es Teler. Cita rasa yang tak pernah berubah menjadi daya Tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama yang sudah menjadi langganan di restoran ini, salah satunya adalah Ibu Dian.
Menurut Ibu Dian, rasa Bistik yang ada di Moerni 78 ini tidak berubah rasanya sejak ia pertama kali datang ke sini. “saya tau rumah makan ini dari saya belum nikah mbak, sekitar tahun 98lah. Dulu kos saya disekitar sini, jadi sering makan disini dan terbawa sampai sekarang. Dari rumah makannya belum seluas ini sampai sudah luas banget bahkan banyak menu tambahannya. Terus yang mengurus juga bukan mas-mas yang ini, mungkin masih bapak ibunya kali ya” ujar Ibu Diah. Memang benar adanya bahwa rumah makan Moerni 78 ini adalah rumah makan turun temurun yang diwariskan oleh bapak Juahir Setia Budi dengan istrinya, Maria Setia Budi ke anak-anaknya, yang kemudian di wariskan lagi ke anak mereka atau cucu bapak Juahir ini.
Setiap tempat usaha memang harus menyesuaikan usahanya dengan berjalannya waktu. Maka dari itu, cucu dari pak Jauhir, kak Oki, membuat suatu inovasi baru seperti menambah menu yang awalnya hanya Bistik daging komplit dan Es teler menjadi lebih bervariasi karena ditambah menu-menu baru seperti Mie Yammie, Gado-gado, Bakso, Empek-empek dan masih banyak lagi yang tak kalah lezatnya. Satu hal yang selalu dipegang teguh oleh kak Oki yaitu “jangan hanya bergantung pada bisnis lama, teruslah berinovasi karena dunia juga berubah. Tapi, jangan lupa dengan budaya dan kebiasaan yang lama” seperti itu kiranya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI