Mohon tunggu...
Nabila nishfi ramadhani
Nabila nishfi ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

41521010140 - Teknik Informatika - Universitas Mercubuana - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak - Pendidikan anti korupsi dan etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Memahami Komunikasi Dengan Pendekatan Semiotika

2 April 2023   17:30 Diperbarui: 2 April 2023   17:38 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://greatmind.id/uploads/article-detail/eccb13a8c3a49f20a2803e67bc081e02d1673528.jpg

komunikasi adalah suatu kegiatan penyampaian suatu informasi dari satu pihak kepada pihak lain. komunikasi tidak selalu berkaitan dengan perbincangan verbal antara satu pihak dengan pihak lain, namun komunikasi juga dapat berbentuk tulisan seperti pengiriman pesan melalui email, chatting melalui berbagai platform aplikasi, dan lain sebagainya. 

Berikut beberapa teori komunikasi yang dipaparkan oleh para ahli :

  • Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (Rogers & Kincaid, 1981) 

Berdasarkan teori yang dikatakan oleh Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid, komunikasi adalah "suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian" .

  • James AF Stoner 

Berdasarkan teori yang disampaikan oleh James AF stoner, komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.

  • William F Glueck 

Berdasarkan teori yang disampaikan oleh William F Glueck, komunikasi dapat dibagi menjadi dengan dua bentuk, yaitu: Komunikasi Antar pribadi (Interpersonal communications), yaitu proses saling bertukar informasi serta pemindahan pengertian antara dua individu atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia. Komunikasi Dalam Organisasi (Organization Communications), yaitu proses di mana pembicara memberikan informasi secara sistematis dan memindahkan pengertian kepada orang-orang di dalam organisasi dan juga kepada orang-orang dan lembaga-lembaga di luar organisasi namun masih terkait dengan organisasi tersebut. 

  • Thomas M Scheidel 

Berdasarkan teori yang dosampaikan oleh Thomas M Scheidel, manusia pada umumnya berkomunikasi untuk saling menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangu interaksi sosial dengan orangorang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain agar berfikir, merasa, ataupun bertingkah seperti apa yang diharapkan.   

  • Rudolf F Verderber 

Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Rudolf F verdeber, komunikasi memiliki fungsi yakni fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan, membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan terhadap sesuatu pada saat tertentu.

   Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan karakteristik komunikasi adalah sebagai berikut : 

  • Komunikasi adalah suatu proses. 

Maksudnya komunikasi adalah serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, tapi dinamis dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus-menerus. 

  • Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan. 

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan sesuai dengan tujuan ataukeinginan dari pelakunya. Maksud sadar di sini adalah bahwa kegiatan komunikasi dilakukan dalam keadaan sepenuhnya berada dalam kondisi psikologis yang terkendali atau terkontrol bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pelakunya. Sedangkan tujuan merupakan hasil yang diinginkan. 

  • Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. 

Komunikasi dinilai efektif jika semua pihak komunikator ataupun komunikan sama-sama ikut terlibat dan mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan. 

  • Komunikasi bersifat simbolis. 

Komunikasi pada dasarnya menggunakan lambang-lambang atau simbol-simbol. Pada komunikasi verbal, perwujudan dari lambang atau simbol-simbol adalah kata-kata, kalimat, angka ataupun tanda-tanda lainnya yang sistematis dalam suatu bahasa. Sedangkan dalam komunikasi nonverbal berupa gerakan tubuh, tangan, kaki, warna, gambar, sinyal, simbol, bendera, lambang lalu lintas dan lain-lain. 

  • Komunikasi bersifat transaksional. 

Pada dasarnya komunikasi yang menuntut adanya tindakan memberi dan menerima antara komunikator dan komunikan. Maksudnya di sini adalah kesuksesan komunikasi tidak hanya di ditentukan oleh salah satu pihak saja, tetapi oleh kedua belah pihak dalam komunikasi tersebut.

  • Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. 

Para pelaku komunikasi tidak harus berada dalam ruang dan waktu yang bersamaan karena adanya kemajuan teknologi saat ini maka komunikasi dapat dilakukan secara online ataupun melalui media. Contohnya komunikasi melalui radio, televisi, telepon, whatsApp, email, media sosial, dan lain sebagainya. 

Dalam konteks yang lebih luas, fungsi komunikasi meliputi:

  • Memperkuat hubungan sosial:

Komunikasi dapat digunakan untuk mempererat hubungan sosial antar individu atau kelompok. Komunikasi memungkinkan individu mengembangkan hubungan yang semakin dekat dengan orang lain dan membangun jaringan sosial yang kuat.

  • Identitas terdiri dari:

Komunikasi dapat membantu membentuk identitas individu atau kelompok. Komunikasi memungkinkan individu untuk belajar tentang nilai, norma, dan kepercayaan yang terkait dengan kelompok atau budaya tertentu dan untuk mendapatkan pemahaman tentang siapa mereka sebagai individu. 

  • Meningkatkan pemahaman:

Komunikasi dapat meningkatkan pemahaman tentang suatu topik atau isu tertentu. Komunikasi memungkinkan individu untuk mendapatkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang subjek tertentu dan mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana dunia bekerja.

  • Mempengaruhi perilaku:

Komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok. Komunikasi memungkinkan individu untuk mempengaruhi orang lain, mengubah perilakunya, mempromosikan ide atau gagasan, atau mempengaruhi tindakan orang lain dalam suatu situasi.

   Oleh karena itu fungsi komunikasi sangat penting dalam kehidupan seseorang, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Komunikasi dapat membantu membangun hubungan yang kuat, memahami dunia dengan lebih baik, dan memengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

   Adapun semiotika sendiri adalah suatu disiplin ilmu dan metode analisis yang dapat digunakan untuk mengkaji tanda-tanda yang terdapat pada suatu objek untuk mengetahui makna yang terkandung pada objek tersebut. semiotik berasal dari kata Yunani "Semeion" yang berarti tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda (signs). 

   Menurut terminologi, semiotika dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari banyak jenis objek, peristiwa melalui budaya sebagai tanda (Sobur, 2001). Semiotika adalah seperangkat teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan objek, ide, kondisi, situasi, perasaan, dan keadaan selain dari tanda itu sendiri. Semiotika merupakan salah satu kajian yang bahkan sudah menjadi tradisi dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri dari sekumpulan teori tentang bagaimana tanda merepresentasikan benda, gagasan, keadaan, situasi, perasaan, dan keadaan di luar tanda itu sendiri.


   Menurut Littlejohn (2009:53) Dalam bukunya Theories of Human Communication edisi ke-9, semiotika mencoba menemukan makna yang terkandung dalam sebuah tanda atau menafsirkan maknanya sedemikian rupa sehingga diketahui bagaimana medium mengkonstruksi pesan tersebut.

Adapun beberapa makna semiotik menurut para ahli diantaranya;

  • Ferdinand de Saussure

   Ferdinand de Saussure dikenal sebagai Bapak Semiotika Modern yang membagi membagi relasi antara penanda (signifier) dan petanda (signified) berdasarkan konvensi yang disebut dengan signifikansi. Menurut Saussure, semiotika adalah kajian yang membahas tentang tanda dalam kehidupan sosial dan hukum yang mengaturnya. Ferdinand de Saussure sangat menekankan bahwa tanda itu memiliki makna tertentu karena sangat dipengaruhi oleh peran bahasa.

Saussure kemudian membagi konsep semiotik berdasarkan 4 konsep, yakni:

  • Significant dan Signifie

Dalam konsep pertama, Saussure mengungkapkan bahwa significant ini adalah hal-hal yang dapat diterima oleh pikiran manusia, seperti citra visual asli suatu objek. Sedangkan signifie mengarah pada makna yang dipikirkan orang setelah menerima tanda tersebut.

  • Langue dan Parole

menurut Ferdinand de Saussure, Langue adalah sistem tanda dengan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu komunitas tentang suatu hal tertentu. sedangkan, Parole adalah tindakan yang dilakukan seseorang berdasarkan kemauan dan kecerdasan.

  • Synchronic dan Diachronic

Ini adalah gagasan untuk belajar bahasa dalam jangka waktu yang lebih lama. Synchronic adalah pernyataan kondisi tertentu yang berkaitan dengan periode atau waktu. Dan Diachronic adalah penjelasan tentang perkembangan setelah sesuatu terjadi pada waktu tertentu.

  • Syntagmatic dan Paradigmatic

Yakni, hubungan unsur-unsur yang menyusun urutan atau rangkaian kata dan bunyi dalam suatu konsep. Syntagmatic merupakan unsur pembentuk kalimat yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Sedangkan Paradigmatic adalah unsur kalimat yang dapat diganti dengan unsur lain yang memiliki makna yang sama.  

  • Charles Sanders Pierce

   Menurut Pierce, tanda dalam semiotika akan selalu berkaitan dengan logika, terutama logika manusia untuk menalar adanya tanda-tanda yang muncul di sekitarnya. Pierce membagi tanda atas tiga hal, yakni ikon, indeks, dan simbol. 

   Menurut Pierce, terdapat analisis terkait dengan esensi tanda yang mengarah pada pembuktian bahwa setiap tanda ditentukan oleh objeknya:

  • Mengkonversi ke karakter dalam bentuk simbol bila diikuti dengan jenis objek.
  • Menjadi tanda berupa indeks, jika realitas dan keberadaannya terkait dengan objek individual.
  • Menjadi tanda dalam bentuk simbol ketika sesuatu diinterpretasikan sebagai objek yang signifikan karena adat yang berlaku.

Pierce juga membagi karakter menjadi sepuluh jenis berdasarkan semiotika model segitiga, yaitu:

  • Qualisign

Yaitu sebuah kualitas yang dimiliki oleh simbol/tanda. Misalnya "Berkata kerasa dan lantang" adalah sebuah pertanda seseorang sedang didalam amarahnya.

  • Iconic Sinsign

Yaitu sebuah tanda atau simbol yang menunjukan keserupaan. Misalnya foto, diagram, peta, dan lain sebagainya.

  • Rhematic Indexical Sinsign

Adalah tanda atau simbol berdasarkan pengalaman langsung. Tanda yang menarik perhatian secara langsung karena kehadirannya disebabkan oleh sesuatu. Contohnya adalah Sebuah pantai dengan bendera tengkorak dan tulang bersilang berarti pernah terjadi kejadian bahwa seseorang meninggal di lokasi tersebut di masa lalu.

  • Dicent Sinsign 

Yakni tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu. Contohnya adalah simbol larangan membawa makanan dari luar di bioskop.

  • Iconic Legisign

Yaitu tanda yang memberikan informasi akan norma atau hukum. Contohnya adalah rambu lalu lintas yang terdapat di setiap sudut jalan.

  • Rhematic Indexical Legisign

Yakni tanda yang mengacu pada objek tertentu diikuti dengan kata ganti penunjuk. contoh sebuah pertanyaan "Dimana mamah?" lalu disusul dengan jawaban "itu, disana".

  • Dicent Indexical Legisign

Yaitu tanda sebuah pengetahuan yang berartikan dan berkaitan dengan subjek pengetahuan. Contohnya adalah Lampu merah di ambulans akan menyala, menandakan ada orang di dalam mobil yang sakit dan perlu segera dibawa ke rumah sakit.

  • Rhematic Symbol

Yaitu tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide umum.

  • Dicent Symbol

Adalah tanda yang langsung menghubungkan dengan objek melalui adanya asosiasi di dalam otak. Contoh: seseorang berkata "Pergi!". Ketika mendengar hal tersebut yang padahal hanya berupa suara, tetapi otak kita mengartikan apabila jika suara tersebut menjadi sebuah tulisan, maka akan membentuk kalimat yang memiliki tanda baca seru.

  • Argument

Adalah tanda yang mereferensikan atas sesuatu berdasarkan alasan tertentu.  

sumber: https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_970/v1634025439/01g6atmzbt92gxpntjdyk7nr1e.jpg
sumber: https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_970/v1634025439/01g6atmzbt92gxpntjdyk7nr1e.jpg
  • Roland Barthes

Barthes juga merupakan salah satu tokoh terbesar dalam dunia semiotika. Menurutnya, semiotika adalah ilmu yang menafsirkan tanda-tanda, dimana bahasa juga merupakan gabungan dari tanda-tanda yang membawa pesan tertentu tentang masyarakat. Tanda juga bisa berupa lagu, dialog, catatan, logo, gambar, ekspresi wajah, dan gerak tubuh.

Ia menciptakan model analisis tanda-makna dua tahap, atau sering disebut dengan dua tahap pemaknaan. Kemudian memecahnya lagi menjadi tanda dan makna.

Makna tahap pertama adalah hubungan antara penanda dan petanda dalam bentuk nyata alias, yaitu. dalam arti asli dipahami oleh kebanyakan orang. Misalnya, kata "ayam" memiliki entri yang berarti "ayam yang menghasilkan telur dan ayam".

Kemudian, pada pemaknaan tataran kedua, terdapat konotasi yang menggambarkan hubungan ketika tanda tersebut bercampur dengan emosi atau perasaan. Meskipun terdapat perbedaan antara denotasi dan makna, seringkali orang tidak memahami perbedaan tersebut, sehingga mempelajarinya memerlukan analisis semiotik.

 Menurut Hoed (Sobur, 2006:15), ada 2 (dua) jenis kajian semiotika, antara lain:

  • Semiotika komunikasi

Semiotika komunikatif menekankan pada teori produksi tanda, yang menganggap bahwa beberapa dari mereka mengasumsikan enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dll. Referensi (topik yang dibahas) dan sebarkan fokusnya adalah pada teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. 

  • Semiotika signifikasi

Semiotika signifikasi menekankan teori tanda dan pemahamannya dalam konteks tertentu. Semiotika jenis ini tidak mempersoalkan tujuan komunikasi, sebaliknya pemahaman tanda berada di latar depan, sehingga proses pengenalan penerima tanda lebih diperhatikan daripada proses komunikasi.  Semiotika signifikasi tidak mempertanyakan tujuan untuk berkomunikasi. Prioritas adalah salah satu aspek. Oleh karena itu, tanda memahami proses ini Pengetahuan untuk penerima beberapa token memperhatikan proses komunikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun