Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah yang berperan penting dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Jika sel darah merah berkurang atau terganggu, distribusi oksigen menjadi tidak optimal.
Remaja putri lebih rentan mengalami anemia dibandingkan remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulan, yang dapat meningkatkan risiko anemia, terutama jika disertai pola makan yang tidak seimbang akibat kebiasaan diet yang buruk.
Beberapa faktor penyebab anemia meliputi kekurangan asupan zat besi, vitamin, dan mineral; menstruasi dengan volume darah berlebih; pola tidur serta makan yang tidak teratur; dan minimnya aktivitas fisik. Anemia biasanya ditandai dengan gejala seperti kelelahan ekstrem, berkurangnya energi, gangguan konsentrasi, siklus menstruasi tidak teratur, hingga meningkatnya risiko infeksi akibat sistem imun yang melemah.
Untuk mencegah anemia, pemerintah meluncurkan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) sejak 2014. Program ini bertujuan untuk mencegah anemia, mempersiapkan tubuh saat menstruasi, menjaga daya tahan tubuh, serta mendukung fungsi otak. Tablet ini dibagikan oleh Puskesmas ke sekolah dan dikonsumsi oleh remaja putri di bawah pengawasan guru, dengan anjuran satu tablet per minggu.
Selain rutin mengonsumsi TTD, ada beberapa cara lain untuk mencegah anemia, antara lain:
1. Perbanyak konsomsi makanan yang kaya zat besi, seperti roti dan sayuran hijau.
2. Memperbanyak asupan buah dan sayuran setiap hari.
3. Melakukan olahraga secara rutin.
4. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
5. Menjaga kualitas tidur dan mengelola stres dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H