Mohon tunggu...
Nabilah Farah
Nabilah Farah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dosa Turun Temurun Mahasiswa

30 November 2017   06:09 Diperbarui: 1 Desember 2017   02:42 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa adalah seorang remaja tingkat akhir yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa selalu disibukkan dengan tugas yang menumpuk dan deadline yang bertabrakan. Belum lagi jika Dia mengikuti organisasi atau kegiatan non akademik lainnya. Karena kesibukannya tidak heran mahasiswa sering melakukan segala cara agar semua tanggungannya terselesaikan. Baik tugasnya ataupun perannya dalam kepanitiaan dapat terselesaikan tepat waktu. 

Dan salah satu cara yang paling sering dan sudah turun-temurun dilakukan adalah memplagiat karya seseorang agar tugas mereka selesai tepat waktu. Cara itu memang sangat mudah untuk dilakukan. Mereka hanya perlu mempersiapkan kuota internet yang memadai, baterai laptop atau hp yg masih banyak, setelah itu hanya perlu searching di laptop sesuai dengan judul tugas mereka lalu di copy paste, dan tugaspun siap dikumpulkan. 

Padahal sebenarnya tugas yang diberikan untuk mereka bertujuan agar mereka bisa berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu masalah. Sehingga ketika mereka memasuki dunia kerja nantinya mereka sudah siap mengatasi segala permasalahan yang bermunculan. Mereka juga sebenarnya sudah diperingatkan oleh dosen mereka, namun karena hal ini sudah menjadi kebiasaan dari dulu mereka tetap enjoy melakukannya. Selain itu mereka juga belum mendapat hukuman yang berat untuk "dosa" mereka tersebut. Akibatnya mereka dengan santainya melakukan plagiarisme tersebut. 

Karena "dosa" ini banyak karya-karya yang tidak kreatif. Padahal negara kita membutuhkan karya yang baru untuk mengembangkan ide-ide yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan. "Dosa" ini juga sudah menimbulkan sebab yang sangat buruk. Bayangkan jika kalian membuat suatu karya tetapi karya itu ternyata terkenal bukan karena kalian. Ide yang berasal dari pikiran murni kalian tapi yang terkenal bukan nama kalian. 

Plagiarisme telah menjadi dosa mahasiswa yang turun-temurun. Namun masih saja tetap dilakukan karena tidak adanya ketegasan khusus untuk mengatasinya. Lalu bagaimana dengan generasi kita, apakah masih akan melanjutkan dosa itu atau menghentikannya? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun